Anies Disebut Menepuk Air di Dulang, Pakar: TGUPP Itu ‘Ordal’
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
-
Mengapa PKB mempertimbangkan Anies untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Komunikasi awalan tepatnya, jadi secara tahapan, PKB belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi, tapi dari hasil diskusi obrolan dari teman teman kanan kiri Mas Anies, kira kira kita akan pertimbangkan Mas Anies kalau maju lagi," ungkap Huda saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
-
Apa yang sedang Anies Baswedan rencanakan setelah gagal di Pilkada 2024? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024. Namun, tidak disebutkan apa nama partai ataupun ormas baru besutan Anies Baswedan tersebut.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang mengklaim bahwa Anies diusung oleh PKB untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Menanggapi undangan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar."Tidak benar, itu hoaks," kata Jazilul, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).
Anies Disebut Menepuk Air di Dulang, Pakar: TGUPP Itu ‘Ordal’
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana, Selasa (12/12).
Namun, pernyataan Anies tersebut justru dinilai menjadi bumerang baginya.
Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, Anies seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.
Trubus menyinggung saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Disebutnya juga menaruh ‘Ordal’ atau orang dekat di sejumlah posisi, di Komisaris LRT Jakarta, Badan Usaha Milik Daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro), hingga Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP)
"Dia pernah menjabat sebagai gubernur terus ada orang-orang dekatnya juga yang masuk menjabat posisi-posisi orang dalem. Kayak LRTJ, (eks) Komisaris Jakpro, itu kan orang dekatnya. Yang di TGUPP orang dalam semua," ujar Trubus saat dihubungi, Rabu (13/12).
- Debat Capres Perdana, Ganjar Dinilai Lebih Unggul dari Prabowo dan Anies
- Pidato Penutup Anies di Debat Capres, Singgung Pelanggaran Etika hingga Orang Dalam Rusak Negara
- Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!
- Anies Jawab Tuduhan TKN Prabowo-Gibran Soal Perubahan Debat Capres-Cawapres
Karena itu, pernyataan Anies seperti 'menepuk air di dulang terpercik muka sendiri'.
Selama menjabat sebagai gubernur, kata Trubus, beberapa orang dekat Anies menjabat posisi strategis.
"Pernyataannya saya kira akan menjadi bumerang. Jadi kalau memahami orang dalam ini kan jadinya seperti terpercik muka sendiri jadinya," terang Trubus.
Trubus juga melihat pernyataan Anies tentang demokrasi yang buruk terlalu berlebihan.
Sebab, Anies terpilih menjadi gubernur DKI karena diusung oleh partai politik yang menjadi oposisi.
Trubus juga menilai, Anies tidak akan menjadi gubernur jika demokrasi tidak berjalan.
"Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini," kata Trubus.
Pernyataan Anies saat debat calon presiden, dinilai membuat masyarakat bingung. Justru menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan bagi para pemilih Anies, terutama soal orang dalam.
Sebelumnya, Anies menyinggung tentang fenomena ordal. Menurut calon presiden nomor urut satu itu, fenomena ordal ini menyebalkan karena membuat meritokratik tidak berjalan dan etika luntur.
"Di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal, mau masuk kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal, mau dapat tiket untuk konser, ada ordal,” ujar Anies.
“Ada ordal dimana-mana yang membuat meritokratik tidak berjalan, yang membuat etika luntur," kata Anies saat menanggapi pernyataan Prabowo dalam debat perdana capres di Kantor KPU.