Anies Jawab Tuduhan TKN Prabowo-Gibran Soal Perubahan Debat Capres-Cawapres
Capres Anies menyerahkan kepada KPU untuk menjelaskan.
Anies Jawab Tuduhan TKN Prabowo-Gibran Soal Perubahan Debat Capres-Cawapres
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menanggapi tuduhan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, bahwa yang mengusulkan format debat diubah dari tahun 2019 adalah Timnas AMIN. Anies enggan memberikan komentar. Ia menyerahkan kepada KPU untuk menjelaskan.
- Rangkuman Debat Pilpres Perdana Anies: Sindir Hukum Bengkok Sampai Debat Panas Lawan Prabowo
- Debat Capres soal Polusi: Anies Bilang "Angin Tak Punya KTP, Prabowo Sebut 'Susah Kalau Nyalahin Angin'
- Debat Capres, Anies: Pak Prabowo Tak Tahan jadi Oposisi
- Anies, Ganjar dan Prabowo Belum Resmi Capres, KPU Tegaskan Debat di Kampus Bukan Pelanggaran Pemilu
"Ya nanti KPU aja yang komentar," ujar Anies di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (3/12).
Mengenai masalah format debat, Anies menyerahkan sepenuhnya kepada Timnas AMIN untuk membahasnya.
"Biar dibahas saja sama tim," katanya.
Anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan, perubahan format debat dibahas pada rapat perwakilan tiga pasangan calon presiden dan KPU pada 29 November 2023.
Pada rapat itu, perwakilan AMIN mengusulkan capres dan cawapres hadir bersama dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden.
"Perwakilan Anies-Muhaimin menyampaikan beberapa masukan/usulan. Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut: 'Agar dalam setiap sesi debat, Capres dan Cawapres hadir bersama, pembagian waktu / porsi berbicara silakan diatur oleh KPU'. Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya. Notulis kami tidak mengetahui nama keduanya, tapi saya yakin KPU mempunyai daftar hadir, atau mungkin rekaman dari rapat tersebut," ungkap Drajad dalam keterangannya.
Dia klaim, hal ini menjadi jelas bahwa tidak ada intervensi oleh Presiden Joko Widodo dalam penentuan format debat capres dan cawapres.
"Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut. Merujuk notulen internal kami, yang kami pahami adalah bahwa usulan tersebut datangnya justru dari tim Anies-Muhaimin," ungkap Drajad.
Dia pun meminta Anies Baswedan untuk memeriksa kembali dan konfirmasi kepada timnya terkait perubahan format debat.
"Karena itu, saya pribadi terkejut membaca bahwa Capres Anies Baswedan terkejut. Merujuk notulen internal kami, tim Anies sudah berbicara dan bahkan yang mengusulkannya. Karena saya sangat menjunjung tinggi check and recheck, dengan segala kerendahan hati saya menyarankan agar pasangan Anies-Muhaimin mengonfirmasinya kepada tim Anies-Muhaimin sendiri, khususnya mereka yang hadir dalam rapat di atas. Dengan demikian, segala sesuatunya menjadi jelas dan gamblang," jelas politikus PAN ini.