Anies mau bicara program 100 hari setelah KPU selesai hitung suara
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan akan menepati seluruh janji selama masa kampanye. Namun, ia enggan menyebutkan janji mana yang akan diprioritaskan diwujudkan apabila nantinya telah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan akan menepati seluruh janji selama masa kampanye. Namun, ia enggan menyebutkan janji mana yang akan diprioritaskan diwujudkan apabila nantinya telah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022.
Menurut Anies, dirinya lebih dulu menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU DKI Jakarta. Ia juga enggan bicara terkait program 100 hari kerja sebagai Gubernur sebelum ada pelantikan secara resmi.
"Nanti sesudah KPU menetapkan baru kita bicara rencana program. Nanti saya mau bicara program dan lain-lain setelah KPU-nya selesai (penghitungan suara)" kata Anies usai bertemu Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI, Kamis (20/4).
Anies mengatakan akan menjaga setiap janji yang dilontarkan selama masa kampanye. Untuk itu, pagi ini, ia langsung menemui Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk berkoordinasi.
Meski hanya sebentar, Anies menyebut pertemuan dengan Basuki sangat penting karena salah satunya membicarakan anggaran. Sebab, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan dilantik pada bukan Oktober mendatang. Namun, APBD DKI 2018 telah dibahas sejak sekarang atau saat Basuki Tjahaja Purnama masih menjabat sebagai Gubernur.
"Jadi kalau tidak ada pembicaraan awal maka anggaran yang disusun nanti tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan di dalam kampanye Gubernur baru," ujar Anies.
Anies mengapresiasi sikap keterbukaan Basuki terhadap penyusunan anggaran. Bahkan, kata Anies, Basuki meminta timnya untuk ikut dalam penyusunan APBNP tahun 2018.
"Saya menghargai sekali keterbukaan Pak Basuki sehingga memungkinkan dan beliau sendiri tadi menyampaikan udah Pak Anies 'timnya aja kita saling bertemu' dan kemudian nanti anggaran yang disusun supaya sudah memasukkan rencana 2018," ujarnya.
Baca juga:
PPP Romi sebut tugas pertama Anies-Sandi adalah menyatukan warga DKI
Anies Baswedan temui Ahok di Balai Kota
Setnov sebut banyak posisi ideal bagi Ahok berkontribusi ke negara
Penasihat hukum Ahok yakin tuntutan tak ada kaitan dengan Pilgub DKI
Warga DKI Jakarta damai, tak terbelah selama Pilgub DKI
Ini dua hal yang dibahas Anies & Ahok di Balai Kota DKI
Anies temui Ahok di Balai Kota DKI, bahas rekonsiliasi
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.