Anies sebut banyak kabar hoax soal programnya di Jakut dan Jaksel
Anies Baswedan mengaku banyak kabar berkembang di masyarakat bahwa program KJP, pasukan orange atau PPSU akan dihapus. Padahal dia selalu menegaskan akan selalu melanjutkan program selama ini dilakukan Basuki T Purnama (Ahok), gubernur nonaktif sekaligus pesaingnya di Pilgub DKI.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku banyak kabar berkembang di masyarakat bahwa program KJP, pasukan orange atau PPSU akan dihapus. Padahal dia selalu menegaskan akan selalu melanjutkan program selama ini dilakukan Basuki T Purnama (Ahok), gubernur nonaktif sekaligus pesaingnya di Pilgub DKI.
Selam ini, Anies merasa penyebaran isu tersebut sangat masif terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. "Isunya sangat masif. Terutama di minggu tenang. Bagaimana caranya saya tidak tahu, tapi ada kabar luar biasa menyebar, ganti gubernur, KJP berhenti," kata Anies saat ditemui di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (9/3).
Anies mengaku informasi itu datang justru berasal dari warga. Dia tak tahu bagaimana penyebar kabar bohong alias hoax tersebut menghembuskan isu tersebut.
"Saya belum tahu, tapi yang jelas di kami perlu klarifikasi kabar itu tidak benar. Tapi yang jelas itu berita cukup viral di masyarakat. Buat kami, tak perlu identifikasi di mana karena, kalau kabar dari mulut ke mulut," ujar Anies. "Saya tegaskan bahwa itu tidak benar, mari berkampanye dengan berita yang benar, jangan kampanye dengan berita bohong," tambahnya.
Tugas seorang gubernur selama ini bagi Anies menjalankan Perda dengan mengatur APBD tahunan. Untuk itu, program telah dijalankan Pemprov DKI saat ini akan ditingkatkan agar warga Jakarta bisa lebih sejahtera.
"Kami akan tingkatkan dan tak kalah penting, pendidikan bukan dapat kartunya, tapi mutu. Kami akan tingkatkan mutunya. Jadi warga Jakarta bukan hanya terima KJP Plus, tapi mutu akan ditingkatkan," terang Anies.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
Baca juga:
Anies: Saya sering dikira namanya Anies Sandi
Kampanye di Grogol Utara, Anies ditodong soal DP rumah Rp 0 rupiah
Ruhut Sitompul soal Anies-Sandi: Mereka setiap hari kerjanya SARA
Soal tawuran & kinerja, peluru Anies serang Ahok di awal putaran dua
Dulu kritik, kini Anies contek program Rp 1 M per RW AHY
Anies sindir Ahok: Program terobosan minim saja puas