Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi
Warganet menyoroti soal program Jakpreneur milik Anies yang ia ubah menjadi Jakarta Entreprenur.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memimpin Ibu Kota selama lebih dari satu tahun.
Deretan Nama Program Anies yang Diubah Heru Budi
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memimpin Ibu Kota selama lebih dari satu tahun.
Ia dilantik sebagai Pj Gubernur pada 17 Oktober 2022 lalu. Heru dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengganti Anies Baswedan sebagai Gubernur karena masa jabatannya telah habis.
Selama satu tahun kepemimpinan, Heru pun berhasil meraih beberapa penghargaan. Misalnya, Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Top Pembina BUMD 2023 atas peran dan kontribusinya membina serta mendukung BUMD dari Top Business.
Meski demikian, terdapat beberapa catatan atas kepemimpinannya tersebut. Terakhir, warganet menyoroti soal program Jakpreneur milik Anies yang ia ubah menjadi Jakarta Entreprenur.
Bukan yang pertama, sebelumnya Heru pun telah mengubah beberapa nama program milik Anies. Berikut beberapa program yang ia ubah namanya.
1. Slogan Jakarta
Di masa kepemimpinan Anies, DKI Jakarta memiliki slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi'. Slogan ini pun digaungkan bersamaan dengan logo +Jakarta.
Namun pada Desember 2022, logo +Jakarta dan slogan tersebut mulai hilang dari unggahan Instagram Pemprov DKI. Hilangnya slogan ini juga dibarengi dengan munculnya logo dan jargon 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'.
Menanggapi itu, Pemprov DKI membantah bahwa pihaknya menghilangkan slogan Jakarta Kota Kolaborasi. Menurutnya, slogan tersebut merupakan city branding yang tetap dipertahan oleh Heru Budi.
Sedangkan, Sukses Jakarta untuk Indonesia merupakan slogan pribadi gubernur. Kala itu, Anies juga memiliki slogan pribadi, yaitu Maju Kotanya, Bahagia Warganya.
"Untuk saat ini, PlusJakarta masih digunakan sebagai city branding (penjenamaan kota). Nah, kalau slogan program dibuat sesuai visi gubernur yang dilakukan oleh gubernur yang menjabat di DKI Jakarta," tulis Pemprov DKI dalam akun Instagram resminya @dkijakarta.
Meski demikian, kini tak pernah ditemukan lagi logo +Jakarta di kepemimpinan Heru. Justru, slogan pribadinya itu semakin marak ditampilkan.
2. Sumur Resapan
Anies memiliki program sumur resapan untuk mengatasi banjir di Jakarta. Program ini sempat menuai polemik di kalangan warga Jakarta.
Di awal tahun 2023, Heru enggan berkomentar terkait kelanjutan pembangunan sumur resapan. Ia justru berkelakar dan menyebut bahwa rumahnya menggunakan pompa.
“Saya di rumah sudah enggak pakai sumur. Pakai pompa. Ya rumah saya sudah pakai pompa,” kata Heru saat ditemui di Pulo Gebang, Jakarta Timur pada Rabu (4/1).
Namun pada Mei 2023, Pemkot Jaksel mengumumkan bahwa pihaknya membangun sumur resapan model baru yang disebut dengan drainase vertikal.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan Santo menjelaskan bahwa drainase vertikal berbeda dengan sumur resapan yang telah dibangun meskipun memiliki konsep yang sama.
"Bedanya, kalau drainase vertikal ini kita menggunakan media buis beton dengan kedalaman dua meter. Nanti di tengah tengah itu kita bor. Di bor sampai ke tanah pasir," jelas Santo kepada wartawan, Senin (15/4).
"Kenapa harus sampai kedalaman tanah dan pasir? Supaya penyerapannya maksimal," sambungnya.
Kemudian, Santo juga memberi penjelasan perbedaan drainase vertikal dengan sumur resapan di era Gubernur Anies Baswedan.
Menurut Santo, sumur resapan Anies dibangun kurang dalam sehingga belum bisa menampung banyak air hujan.
"Ya awal kan memang kedalaman cuma tiga meter. Kalau tiga meter itu penyerapannya kurang. Karena tidak sampai tanah dan pasir. Tapi kalau kena tanah pasir itu penyerapannya bagus," ucap Santo.
3. Rumah DP Rp0
Tak kalah menghebohkan, Anies juga memiliki program Rumah DP Rp0 agar warga kurang mampu bisa tetap mempunyai rumah di Jakarta.
Pada Juni 2023, Pemprov DKI mempromosikan rumah dengan harga terjangkau melalui akun Instagramnya dengan nama 'Hunian Terjangkau Milik'.
Namun, syarat untuk mendapatkan rumah tersebut sama persis dengan persyaratan DP Rp0.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum membenarkan bahwa program DP 0 Rupiah diubah menjadi Hunian Terjangkau Milik.
"Nomenklatur Hunian DP Nol Rupiah diubah menjadi Hunian Terjangkau Milik," kata Retno kepada merdeka.com, Rabu (21/6).
Retno menjelaskan, perubahan ini dilakukan untuk menyampaikan pesan ke masyarakat bahwa Pemprov DKI tidak hanya menyalurkan kredit berupa DP.
"Hal ini dilakukan sebagai upaya penambahan informasi bahwa penyaluran kredit kepemilikan rumah berupa FPPR dari Pemprov DKI Jakarta, sebagaimana Pergub DKI Jakarta Nomor 104 tahun 2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah (FPPR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, tidak hanya berupa kredit DP sebesar 20 persen," jelas Retno.
"Namun dapat diberikan kredit Full Payment sebesar 100 persen sehingga memudahkan masyarakat dalam perolehan rumah dengan tanpa harus mencari pinjaman kredit dari pihak lainnya," sambung Retno.
4. Jakpreneur
Terbaru, Pemprov DKI mengunggah foto terkait pendaftaran pemberian fasilitas usaha bagi warga Jakarta.
Dalam unggahan tersebut, terdapat logo Jakpreneur yang berubah menjadi Jakarta Entrepreneur. Di narasinya pun tak disebutkan lagi Jakpreneur.
"Gabung Jakarta Entrepreneur sekarang juga," tulis unggahan tersebut, dikutip Senin (18/12).
Jika ditelusuri, akun Instagram resmi Jakpreneur @jakpreneur mengganti logo Jakpreneur ke Jakarta Enterpreneur mulai 9 Februari 2023 atau kurang lebih 4 bulan usai Heru menjabat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo membantah bahwa ada perubahan Jakpreneur.
"Sama saja," kata Ratu ketika dihubungi, Senin (18/12).
Ratu menjelaskan, program tersebut masih sama seperti sebelumnya. Namun, nama programnya dibuat lebih panjang agar semakin jelas.
"Cuma dipanjangkan biar jelas," tambah Ratu.