Anies Sentil BUMN: Kalau Fokusnya Tingkatkan Pendapatan Negara, Terjadi Konflik Kepentingan
Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menginginkan BUMN tidak menjadi alat meningkatkan pendapatan negara agar tidak terjadi konflik kepentingan.
Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menginginkan BUMN tidak menjadi alat meningkatkan pendapatan negara agar tidak terjadi konflik kepentingan.
Anies Sentil BUMN: Kalau Fokusnya Tingkatkan Pendapatan Negara, Terjadi Konflik Kepentingan
"Kalau kita menggunakan BUMN fokusnya untuk meningkatkan pendapatan negara di situ terjadi conflict of interest, di satu sisi kita regulator di satu sisi lagi kita market player. Dan itu tidak akan pernah menghasilkan sustainability untuk kemajuan, tidak mungkin."
Anies Baswedan dalam dialog di Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/8).
Meningkatkan pendapatan negara, kata Anies, harus melalui pajak. Pajak tersebut semakin besar ketika perekonomian negara juga semakin besar.
Menurut Anies, BUMN seharusnya hanya difungsikan untuk kepentingan strategis nasional, untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.
Untuk hal-hal yang tidak menyangkut kepentingan nasional, maka perusahaan swasta yang harus didorong.
"Maka BUMN fokus pada hal-hal yang menyangkut kepentingan hal-hal kepentingan strategis nasional menyangkut hajat hidup orang banyak adapun hal yang tidak menyangkut kepentingan strategis dorong swasta," ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan swasta didorong untuk melakukan pembangunan karena memiliki keleluasaan melakukan aktivitas usahanya. Swasta akan lebih bekerja lebih efisien karena beroperasi dengan menghitung untung rugi. "Korporasi ini ada kelenturan keleluasaan untuk mereka melakukan kerja sama melakukan aktivitas usaha karena itu bentuknya korporasi, intinya untuk melakukan pembangunan itu kita ingin lakukan," ujar Anies.
Bukan Ganti Pemimpin
Anies juga mengatakan, semangat perubahan yang akan dibawa Pemilu 2024 bukan untuk mengganti pemimpin, karena memang pemimpin Indonesia sudah waktunya berganti.
"Ketika dengar kata perubahan maka ini bukan sekadar perubahan pemimpin. Kenapa karena kalau pemimpinnya sudah pasti akan berubah periode kedua sudah sampai di ujung di 2024."
Anies Baswedan.
Anies menuturkan, bicara perubahan bukan bicara mengganti pemimpin. Pemilu 2024 dan Pemilu 2019 berbeda.
"Perubahan ini bukan bicara perubahan pemimpin, lain kalau 2019 pada waktu itu akan mengganti, kalau ini sudah selesai," ujarnya.
Lantas, Anies menjelaskan perubahan yang dimaksud adalah mengubah kondisi masyarakat hari ini. Ada empat isu yang ia bawa. Pertama, kebutuhan pokok masyarakat yang hari ini masih dirasakan mahal. Kedua, lapangan pekerjaan. Ketiga, pendidikan berkualitas sampai tuntas, dan terakhir pelayanan kesehatan. "PR PR inilah yang nanti kita ingin bereskan bersama-sama," ujar Anies.