Ini Cara Jenderal TNI Dudung Isi Masa Pensiun: Fokus, Fokus!
Dudung menilai, TNI harus memiliki sikap netral dan tak berpihak pada kelompok tertentu saat pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
Jenderal Dudung akan memasuki masa pensiun di tahun ini
Ini Cara Jenderal TNI Dudung Isi Masa Pensiun: Fokus, Fokus!
Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman telah resmi meraih gelar profesor setelah dilantik sebagai Guru Besar Tetap di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) di Balai Kartini, Jakarta Selasa (7/11).
Ketika disinggung soal menjadi petani usai jadi purnawirawan, Dudung menegaskan dirinya akan fokus untuk mengajar pada mata kuliah Management.
"Fokus, fokus," kata Dudung seraya menambahkan "Management saya ambilnya,"
lanjut Dudung.
merdeka.com
Dudung mejelaskan, sebagai seorang TNI perlu menguasai ilmu pengetahuan lainnya. Sehingga tak hanya terpaku pada dunia militer saja.
"Ya bagi saya kan saya sudah di dunia akademisi sudah lama S1, s2 dan S3. Bagi saya bahwa saya sebagai seorang militer tidak cukup hanya mengikitu dunia militer, walaupun saya bintang empat. Tetapi ada ilmu-ilmu disipil yang harus kita kuasai,"
kata Dudung Abdurachman usai acara pengukuhan guru besar STHM.
merdeka.com
Pada acara pengukuhan tersebut, Dudung juga menyampaikan orasi bertajuk 'Pengaruh Geopolitik dan Geostrategi terhadap Penguatan Kepemimpinan TNI Angkatan Darat dalam Mewujudkan Fungsi Ketahanan Nasional' yang membahas pentingnya mengubah manajemen kepemimpinan TNI Angkatan Darat untuk lebih adaptif dan mengikuti kemajuan zaman.
"Berbeda dulu sifatnya kepemimpinan top-down, sekarang sudah beda. Kita harus mengayomi, kita harus mendengarkan pendapat, pendapat mereka, karena kalau kita tidak mendengarkan pendapat mereka dengan keputusan sepihak dari kita, justru nantinya tidak akan sejalan di dalam organisasi," ucapnya.
Dudung juga memberi tanggapan terkait TNI pada tahun politik ini.
Dudung menilai, TNI harus memiliki sikap netral dan tak berpihak pada kelompok tertentu saat pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
"Kebetulan TNI 2023 ini menurut saya wajib TNI pada umunya harus netral, karena memang untuk unsur keamanan pengamanan pada saat di pemilu sehingga tidak terkontaminasi dengan pihak manapun dan terpengaruh kelompok manapun termasuk calon manapun sehingga tetap netral dan tegak lurus mengenai loyalitas,"
kata Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.