Anton Charliyan sebut Cagub manapun boleh 'catut' nama Jokowi
Cawagub Jabar nomor urut dua, Anton Charliyan menilai, pencatutan nama Joko Widodo dalam debat kandidat Pilgub Jabar di UI, Depok belum lama ini spontanitas. Namun, pasangan TB Hasanuddin dalam Pilgub Jabar ini meyakini hal itu tidak melanggar.
Cawagub Jabar nomor urut dua, Anton Charliyan menilai, pencatutan nama Joko Widodo dalam debat kandidat Pilgub Jabar di UI, Depok belum lama ini spontanitas. Namun, pasangan TB Hasanuddin dalam Pilgub Jabar ini meyakini hal itu tidak melanggar.
Hal itu disampaikan usai memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan Turangga, Kota Bandung, Minggu (20/5).
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
-
Kapan Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf wafat? "Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024," tulis akun @rabithah_alawiyah.
-
Kapan Chetryn Peto lahir? Chetryn Anaskolastika Tenkudi Peto, yang akrab dipanggil Etyn atau Molas, lahir di Manggarai, Flores, NTT, pada tanggal 26 Juli 2003.
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
Ia mengatakan, selama satu jam ia diberikan sekitar tiga pertanyaan oleh petugas Bawaslu. Semuanya pertanyaan berkaitan dengan aksinya saat segmen menampilkan kesenian. Lalu, di tengah penampilannya, Anton mengatakan 'Hidup Jokowi'.
"(Pertanyaan yang disampaikan Bawaslu) Itu tentang lagu tema lingkungan hidup, (di liriknya) ada Citarum lestari kadeudeuh ti (hadiah dari) kang Jokowi," katanya.
Ia menilai, penyebutan nama Joko Widodo adalah hak semua warga. Pasalnya, seorang presiden adalah milik semua rakyat Indonesia. Ditambah, pemerintah provinsi itu kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.
"Ini Citarum lestari harus didukung setelah adanya keppres 15 tahun 2018. Siapaun boleh menyebut pak Jokowi. Ini juga sesuai dengan tema lagu, tema debat dan citarum," terangnya.
Ditanya terkait apakah akan berhati-hati dalam mencatut nama Jokowi, Anton pun menyatakan tidak khawatir.
"Bebas menyebutkannya yang penting bukan kampanye. Paslon manapun boleh," ucapnya.
Terkait kemungkinan pemberian sanksi, Anton menyerahkan semua keputusan kepada penyelenggara Pemilu. "Nanti mereka yang menilai," ucapnya.
Di tempat yang sama, Komisioner Bawaslu, Yusuf Kurnia menyatakan bahwa oemanggilan kepada paslon gubernur nomor urut 2 untuk meminta klarifikasi terkait peristiwa debat kedua di depok.
"Performance paslon nomor dua menampilkan nyanyian menyangkut citarum. Di tengah tengah menyelipkan pernyataan hidup Jokowi. Kami harus klarifikasi apakah itu bentuk kampanye atau bukan, kenapa mengutip Jokowi," terangnya.
Meski begitu, ia belum bisa menyatakan bahwa hal ini masuk oelanggaran atau tidak. Alasannya, semua harus dilihat secara komprehensif, baik dalam aturan debat, maupun apa yang boleh dan dilarang, termasuk isu pilpres yang dibawa dalam debat.
Baca juga:
Catut nama Jokowi, Pasangan Hasanah akan diperiksa Bawaslu Jabar
Selama tiga jam, Sudrajat-Syaikhu dicecar 33 pertanyaan oleh Bawaslu
Ridwan-Uu targetkan raup suara di Bandung Raya 60 persen
Kubu Tb Hasanuddin-Anton minta Asyik tak ikut debat publik ketiga
PKS sebut Asyik 'jual' #2019GantiPresiden karena suara Prabowo capai 60 % di Jabar
Pakai tagar 2019 ganti presiden, elektabilitas Asyik tak akan terpengaruh
PKS: Sudrajat-Syaikhu tidak akan dukung Jokowi di Pilpres 2019