Aria Bima sebut petugas partai jongos ideologi, bukan jongos ketum
"Petugas partai ini aparatus ideologis. Saya ini sepuluh tahun petugas partai," kata Aria.
Politikus PDIP, Aria Bima menilai, pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut kader partai banteng itu sebagai petugas partai tidak perlu dipermasalahkan. Petugas partai mengandung filosofi yang mendalam baginya.
"Kekuasaan harus kita amankan. Petugas partai ini aparatus ideologis. Saya ini sepuluh tahun petugas partai," kata Aria Bima di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4).
Menurutnya, Megawati sebagai pucuk pimpinan partai layak menegur kadernya yang melenceng. Esensi petugas partai juga bukan pembantu seperti yang digulirkan para pengamat.
"Kalau melenceng bakal ditegur, bukan jongos bukan pesuruh jangan diplesetkan. Jongos ideologi enggak masalah, bukan jongos ketua umum," terang dia.
Lanjut dia, soal penumpang gelap dalam pemerintahan adalah orang yang tidak paham nawa cita. Mereka hanya berorientasi pada kekuasaan saja.
"Penumpang gelap ini tidak tahu marwahnya, tidak senyawa dengan ideologi dan nawa cita. Capital oriented dan buka ideologi oriented hanya suka kekuasaan," pungkas dia.
Sebelumnya, dalam Kongres IV PDIP, Megawati menegaskan jika seluruh kader PDIP adalah petugas partai, termasuk Joko Widodo meski sudah jadi presiden. Hal ini yang menjadi polemik, sebab Jokowi sebagai presiden dinilai harusnya mengabdi penuh kepada rakyat dan meninggalkan kepentingan partai.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Baca juga:
Politisi PDIP: Jokowi tak jadi presiden jika bukan petugas partai
Maruarar Sirait: Jadi ketua ranting PDIP pun saya siap
Ganjar: Penumpang gelap suka belokkan isu di-reshuffle saja
PDIP mati-matian bela Mega soal petugas partai
Puan cuma nonaktif dari PDIP, Jokowi-JK cuek
Politikus PDIP sebut 'petugas partai' tak rendahkan Jokowi