Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi
Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.
Disinggung apakah nobar ini menjadi sinyal koalisi di putaran kedua, Andri mengatakan hal ini bukan soal elektoral semata
Awal Mula Pendukung 01 dan 03 Nobar Debat Capres: Kesamaan Tujuan Antisipasi Ancaman Demokrasi
Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Nobar digelar di Langit Seduh Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Minggu (4/2).
- Demokrat Dukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo: Bangun Bangsa Besar Butuh Kebersamaan
- Membaca Makna Relawan 01 dan 03 Nonton Bareng Debat Pamungkas: Semua Bersatu Demi Persatuan
- Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
- Usai Debat Capres, Anies Lanjut Kampanye di Gorontalo dan Cak Imin ke Lampung
Direktur Nasional Progresif, Eka Sastra mengatakan nobar ini sudah lama direncanakan antara 01 dengan 03 sejak debat kedua Pilpres 2024.
Namun, nobar baru digelar sekarang setelah ada permintaan dari para relawan di daerah.
"Karena mereka melihat ada kesamaan, baik kesamaan tujuan, maupun dalam perjuangan dan beberapa hal lain. Karena itulah, mereka dan beberapa teman relawan ini berharap untuk bisa difasilitasi. Cuma, saat itu karena kita masih sibuk dengan agenda internal masing-masing. Saya yakin juga teman-teman di 01 seperti itu, akhirnya bisa terwujud di debat kelima ini," kata Eka kepada wartawan di lokasi, Minggu (4/2) malam.
Eka mengatakan, debat pendukung 01 dan 03 ini digelar serentak di 40 lokasi. Dia mengatakan, berawal dari debat, komunikasi kubu 01 dan 03 bakal makin intensif ke depan."Dan Alhamdulillah kita serentak lakukan di 40 lokasi debat bersama ini dan Alhamdulillah berjalan tadi kita sudah ceka daerah, semua berjalan dengan penuh keseruan dan juga kekompakan," papar Eka.
Kemudian, Eka menegaskan nobar ini sudah lama direncanakan jauh sebelum adanya atau munculnya salam empat jari. Mereka juga sering menggelar diskusi, salah satunya di kawasan Cikini, Jakarta.
"Jadi komunikasi ini sudah jalan sedemikian panjangnya, dan juga sudah sedemikian rapatnya dan barulah terlaksana momentum nobarnya malam ini," ucapnya.
merdeka.com
Sementara itu, Comannder Indonesia Anies, Andri Alimudin menambahkan muncul sebuah kesamaan pandangan antara kedua kubu soal ancaman demokrasi yang harus diantisipasi semua pihak. Masalah ini menjadi dasar komunikasi antara kubu Ganjar-Mahfud dan AMIN.
"Kita melihat dan tepat di titik itu sebenarnya ada kesamaan-kesamaan, ada konsensus-konsensus antara kami. Baik dari Tim Pak Ganjar maupun Tim Pak AMIN. Jadi ada ancaman demokrasi dan itu harus kita antisipasi sebagai anak bangsa, kita harus selamatkan, itu saya pikir yang mendasari kemudian inisiasi bisa muncul," ujar Andri.
Disinggung apakah nobar ini menjadi sinyal koalisi di putaran kedua, Andri mengatakan hal ini bukan soal elektoral semata dan siapa yang akan terpilih.
"Tapi soal yang sudah melampaui itu, sudah melampaui paslon, ini sudah perkara bagaimana kita bisa menyelamatkan demokrasi kita, saya pikir di situ titik tekannya," ucap Andri.
Andri tidak membantah spekulasi soal wacana kerja sama 01 dan 03 di putaran kedua bila melihat ancaman terhadap demokrasi dan Pemilu yang adil.
"Kalau melihat kondisi di bawah, apalagi dengan agenda-agenda seperti tadi demokrasi, kemudian persiapan Pemilu yang jauh lebih baik yang lebih martabat, yang lebih adil. Saya kira arahnya sih ke sana," sambung Eka.
Lebih lanjut, Andri menitipkan sebuah pesan kebangsaan kepada para pendukung capres-cawapres nomor urut 03 yakni tanah air Indonesia yang hanya satu.
"Di sini kita dilahirkan, di sini darah pertama kali kita tumpah, dan mari sama-sama kita menyelamatkan demokrasi kita yang sedang dalam ancaman. Saya kira itu pesan kebangsaan yang perlu kami sampaikan kepada kawan-kawan di 03, dan semoga saja pesan itu juga dapat diterima dengan baik," pungkasnya.
"Satu masalah kami di pengusaha adalah kepastian hukum. Tanpa ada kepastian hukum, maka tidak akan ada ekonomi yang tumbuh dengan baik, itu harapan kita dan yang lain juga inklusifitas. Bagaimana agar ekonomi kita bisa saling impor antara yang besar dan kecil bisa berkolaborasi," papar Eka.