Aziz Syamsuddin tegaskan dua kali maju Munaslub di rapat pleno Golkar
Aziz Syamsuddin tegaskan dua kali maju Munaslub di rapat pleno Golkar. Sebuah sumber merdeka.com menyebutkan, Aziz Syamsuddin dalam rapat itu menyatakan diri akan maju di Munaslub nanti. Aziz ingin menjadi ketua umum Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi e-KTP di KPK.
Rapat pleno Partai Golkar berlangsung tertutup di DPP partai Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12). Dalam rapat itu, terjadi perdebatan tentang proses munaslub harus melalui rapimnas atau cukup pleno tingkat DPP saja.
Sebuah sumber merdeka.com menyebutkan, Aziz Syamsuddin dalam rapat itu menyatakan diri akan maju di Munaslub nanti. Aziz ingin menjadi ketua umum Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi e-KTP di KPK.
"Aziz menyatakan maju," kata sumber yang ikut rapat di dalam.
Dia mendengar Aziz mengucapkan kesiapan maju itu sampai dua kali. Menurut dia, sah saja karena setiap kader Golkar berhak mencalonkan diri sebagai ketua umum.
"Dua kali nyatakan maju," kata pengurus DPP Golkar ini.
Menurut sumber ini, sudah ada kesepakatan untuk menggelar munaslub. Tapi persoalan harus rapimnas atau tidak menjadi perdebatan. Menurut sumber ini, dalam AD/ART Golkar tidak ada aturan yang menyatakan munaslub harus melalui Rapimnas.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Sementara itu, sebelum memasuki ruang rapat pleno,Politisi Golkar Aziz Syamsuddin menegaskan, penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) harus melalui Rapat Pimpinan Nasional bukan rapat pleno. Saat ini, DPP Golkar tengah mengadakan rapat pleno untuk membahas Munaslub.
"Kalau malam ini bukan tentang munas, munas itu harus melalui mekanisme rapim nasional, tanggal dan tempat munas itu harus lewat rapimnas, kalau pleno itu bukan," kata Aziz di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12).
Ketua Badan Anggaran DPR itu menyebut, jika Munaslub diadakan tanpa melewati Rapimnas akan menjadi cacat prosedur. Saat dikonfirmasi tentang kesiapannya ikuti Munaslub, Aziz mengaku siap maju menjadi calon ketua umum.
"Insya Allah maju, insya Allah. Untuk menciptakan demokrasi," ucapnya.
Baca juga:
Di rapat pleno, 154 pengurus DPP Golkar desak Munaslub sebelum 19 Desember
Idrus Marham ogah deklarasi Caketum Golkar sebelum ada kepastian munaslub
Aziz Syamsuddin: Insya Allah maju Munaslub, untuk ciptakan demokrasi
Airlangga Hartarto janji rangkul semua kubu jika jadi Ketum Golkar
Pleno Golkar dikepung ormas partai, teriak Munaslub sekarang juga
Suasana jelang Rapat Pleno Partai Golkar yang berlangsung tertutup
Nurdin Halid sebut Airlangga bisa jadi ketum Golkar tanpa harus munaslub