Babak baru Ahok vs Gerindra gara-gara tudingan rasis
Bermula saat bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mendatangi Balai Kota DKI.
Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Partai Gerindra kembali memanas. Basuki menuding ada oknum dari partai besutan Prabowo Subianto yang memainkan isu suku, agama dan ras (SARA). Tidak terima, upaya hukum rencananya akan ditempuh oleh Gerindra.
Bermula saat bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno mendatangi Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (12/8). Niat awalnya hanya ingin bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Namun tetap saja dia menyempatkan diri untuk menyambangi Basuki atau akrab disapa Ahok.
Dalam pertemuan itu, Sandiaga menceritakan berapi-apinya Ahok saat diajak berdiskusi sampai dirinya tak mendapat kesempatan untuk bicara. Saat pembicaraan berdua, Ahok lebih dominan. Selama 25 menit pembicaraan, Ahok berbicara selama 24 menit, sementara dia kebagian berbicara satu menit.
"Tadinya saya pikir mau senyum-senyum, tapi langsung nge-gas (tidak basa-basi) aja. Saya baru ngomong sepatah kata, digas lagi," kata Sandiaga usai bertemu Ahok.
Mereka berdua sempat membicarakan terkait Pilkada DKI 2017 mendatang. Pada kesempatan itu, Ahok berapi-api mengungkap kekecewaannya pada Gerindra yang selalu bermain isu SARA menyerang dirinya. Ahok disebut punya dendam. Komentar ini yang kemudian membuat Ahok ingin dilaporkan ke polisi oleh Politisi Gerindra Habiburokhman.
"sepertinya Pak Gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang gak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA. Dan dia akan melawan masalah rasisme ini sampai betul-betul menjadi suatu hal yang dia kedepankan. Istilahnya dia bilang saya bersedia untuk mati untuk melawan isu-isu itu," terang Sandiaga.
Tidak terima, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman akhirnya melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya. Pelaporan tersebut dilakukan karena pria yang akrab disapa Ahok tersebut menuding partainya menyerangnya dengan membawa isu SARA.
"Kami tidak terima dibilang rasis karena justru Gerindra adalah salah satu pelopor perjuangan melawan rasisme. Ahok jangan ajari bebek berenang, jika kami rasis tentu kami tidak akan mencalonkan Ahok sebagai wagub pada tahun 2012," keluh Habiburokhman dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (13/8).
Dia menjelaskan, nilai antirasisme sudah tertuang dalam Pasal 60 Anggaran Dasar Partai Gerindra, di mana partainya bertekad untuk melindungi masyarakat berbhineka tanpa memandang suku, agama atau golongan tertentu.
Atas alasan itu, Habiburokhman justru menuding Ahok memainkan isu SARA agar terkesan menjadi korban rasisme. Dia juga tidak yakin Ahok memiliki peran dalam perjuangan melawan rasisme.
"Kami khawatir pernyataan Ahok soal isu SARA justru dilakukan sebagai bentuk diving politik murahan agar terkesan menjadi korban rasisme dan didzalimi hanya untuk mendapat simpati publik dan menutupi kekurangannya," ujarnya.
Merasa terfitnah dengan kata-kata Ahok tersebut, Habiburokhman akan melaporkan Ahok ke polisi siang ini. Dia meminta Ahok membuktikan kata-katanya diserang oleh kader partainya dengan isu rasis.
"Saya akan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan fitnah terkait statement Ahok di media massa kemarin bahwa banyak oknum partai Gerindra yang menyerangnya dengan isu SARA," tuturnya.
Tetapi Ahok mengungkapkan, pertemuan tertutup dengan Sandiaga kala itu membicarakan pemilu damai di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Bahkan, pandangan dirinya berapi-api saat menyampaikan bahwa ada isu SARA dirasa kurang tepat.
"Bukan marah. Dia (Sandiaga) cuma bilang mau ajak kampanye yang damai yang santun. Dia ngomong begitu," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/8).
Pada kesempatan itu, Ahok sempat menyampaikan kekhawatirannya. Dia khawatir akan adanya gerakan yang menghembuskan isu SARA saat akan berkunjung ke suatu tempat.
"Ya aku bilang di lapangan orang kamu (Gerindra) nggak santun. Mulai provokasi orang supaya nggak ngebolehin saya kalau datang ke suatu tempat," terangnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengungkit penggusuran di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Setelah rumah warga di tertibkan ada orang dari partai Gerindra yang mau menolong warga yang kena gusur dengan cara mendirikan tenda dan memberikan makan.
"Dulu kan Gerindra kasih tenda (di pasar ikan). Saya bilang saya sengaja nggak mau bongkar tenda supaya kamu kasih mie terus. Ternyata berhenti juga kan (Gerindra Kasih bantuan) mienya. Akhirnya orang Pasar Ikan tulis surat ke saya minta sheet pile," tutupnya.
Sebelumnya, perseteruan memanas saat Ahok memutuskan untuk keluar dari Partai Gerindra pada dua tahun silam. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik mengaku senang atas putusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama ( Ahok) keluar dari partainya. Taufik bakal bikin surat pemberhentian sesaat menerima surat pengunduran diri Ahok.
"Pertama, saya ingin sampaikan dengan senang hati lah, kita tunggu surat itu. Kalau saya bisa memutuskan, kalau saya terima surat, jam itu juga akan saya keluarkan surat pemberhentian," kata M Taufik kepada wartawan, Rabu (10/9/2014).
Taufik menjelaskan, seseorang yang ikut partai politik harus mengikuti dan memperjuangkan kewajiban partainya. Terkait alasan Ahok yang tak setuju dengan Pilkada melalui DPRD, menurutnya itu menunjukkan ketidakaktifan bekas Bupati Belitung Timur itu dalam partai.
"Ahok mundur karena Gerindra usulkan pemilihan kepada oleh DPRD. Itu sudah kebijakan partai. Mestinya dalam proses menentukan kebijakan, dia aktif dong terlibat. Perdebatan di situ. Kalau sudah jadi keputusan dia mesti taat jadi anggota partai. Kalau nggak taat silakan keluar. Makanya kita dengan senang hati," ujarnya.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Taufik kaget dengar tudingan Ahok ada kader Gerindra lempar isu SARA
Didatangi Sandiaga, Ahok minta Gerindra santun dalam kampanye
Dituding rasis, politikus Gerindra laporkan Ahok ke polisi
Gerindra siapkan saksi kadernya dituding SARA oleh Ahok
Gerindra meradang tak terima kadernya disebut Ahok rasis
Gerindra niat polisikan Ahok soal SARA, ini komentar Djarot
Sandiaga enggan tanggapi tudingan Ahok soal isu SARA Partai Gerindra
Ini dialog Ahok dengan Sandiaga minta kader Gerindra tak ucap SARA