'Bajak politisi', strategi NasDem mendulang suara di Pemilu 2019
Namun, dia mengingatkan, tidak hanya NasDem yang memutuskan mendukung Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu sampai saat ini masih menjadi kader PDI Perjuangan. Belum lagi Golkar, PPP dan Hanura telah memutuskan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh merayu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk bergabung dengan partainya. Bahkan, dia menjanjikan posisi terhormat jika Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan itu bersedia menjadi kader NasDem.
Strategi untuk memenangkan pemilu dengan 'membajak' kader politik telah dilakukan NasDem pada tahun 2014. Kala itu ada beberapa nama yang memutuskan bergabung dengan NasDem, seperti Akbar Faisal, Bachtiar Aly dan T. Taufiqulhadi.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menurut Surya Paloh layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan? Nasdem tidak pernah menggunakan ketidakmampuan masyarakat hanya untuk kepentingan politik. Tetapi yang kami inginkan ialah adanya perubahan di bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kami akan melakukan gerakan perubahan untuk memakmurkan negara ini. Menyejahterakan rakyat Indonesia, bukan hanya ucapan atau retorika kita. Tetapi nanti akan kita buktikan di lima tahun kedepan," kata Surya Paloh.
-
Dimana pasukan yang setia kepada Brigjen Suryo Sumpeno berkumpul untuk melawan komplotan Sahirman? Brigjen Suryo Segera Menuju Magelang, Mencari Kekuatan Untuk Melawan Komplotan Sahirman Pasukan yang masih setia adalah unsur Kavaleri, Zeni Tempur dan Artileri.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, strategi yang digunakan oleh NasDem merupakan satu dari tiga cara untuk membesarkan partai. Dan ini telah dilakukan sejak pesta demokrasi berlangsung.
"Partai menjadi besar karena pertama faktor tokoh ketua umum yang memiliki sosok basis masa besar, kedua faktor ideologi atau nilai dan ketiga faktor infrastruktur," katanya kepada merdeka.com, Rabu (28/2).
NasDem sampai saat ini masih belum memiliki kader yang dapat diusung pada Pilpres 2019 mendatang. Keputusan untuk mendukung Joko Widodo menjabat dua periode akhirnya diambil. Harapannya ini bisa mempermudah kampanye tahun mendatang.
Namun, dia mengingatkan, tidak hanya NasDem yang memutuskan mendukung Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu sampai saat ini masih menjadi kader PDI Perjuangan. Belum lagi Golkar, PPP dan Hanura telah memutuskan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"NasDem harus berebut pangsa pasar dengan PDIP dan Golkar. Kemudian NasDem tidak kuat dari aliran seperti PDIP. Nasdem cenderung seperti Golkar ke arah kekaryaan memilih jalur tengah," jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Yunarto menganggap, strategi untuk menjaring kader yang telah memiliki nama dan jaringan atau basis massa sudah tepat. Belum lagi deklarasi dukungan kepada calon kepala daerah juga gencar dilakukan, seperti kepada Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada serentak 2018.
"Melakukan deklarasi sejak awal menjadi cara masuknya sosok tersebut ke NasDem, dan paling buruk memang calon kepala daerah tersebut dikonotasikan dekat dengan NasDem harapannya mempunyai implikasi," ujarnya.
Pilpres dan Pileg yang dilakukan secara bersamaan, akan membuat partai yang mengusung calon presiden mendapatkan keuntungan paling besar. Sebab, 90 persen orang masuk bilik suara akan mencari calon pemimpin negara, baru kemudian menentukan pilihan partai politik dan calon legislatif.
"Sehingga PDIP dan Gerindra paling diuntungkan jauh dari strategi apa pun," tutup Yunarto.
Sebelumnya, Surya Paloh tak segan mengakui bahwa sosok, pribadi, kemampuan yang dimiliki Syahrul Yasin Limpo dibutuhkan NasDem. Menurutnya, kemampuan Syahrul akan semakin besar jika berada di posisi yang bisa menopang itu.
"Sayang dong, kalau kapasitas yang bagus tidak diberi fungsi yang bagus, yang pastinya posisi yang terhormat, sangat terhormat," kata Surya Paloh usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, seperti dilansir Antara, Rabu (28/2).
Dia berharap Syahrul mempertimbangkan tawarannya. Paloh memberikan deadline dua bulan, sebelum akhir masa jabatan Syahrul sebagai gubernur Sulsel pada April.
"Harus ada batas waktu, tidak boleh main-main," imbuhnya.
Baca juga:
Foto Presiden Jokowi & Khofifah nongol di baliho Partai NasDem di Surabaya
Baliho gambar Jokowi dan Khofifah di Surabaya, ini penjelasan NasDem Jatim
Tawarkan posisi terhormat, Surya Paloh rayu Syahrul Yasin Limpo gabung NasDem
Jika jadi gubernur, Nurdin Halid berikrar besarkan NasDem di Sulsel
Surya Paloh tegaskan NasDem tak ajukan usulan cawapres pendamping Jokowi
Konsolidasi Pilkada dan Pemilu 2019, Surya Paloh keliling Indonesia