Bambang Soesatyo: Saya Sudah Izin Airlangga Maju Munas Golkar
Dua Caketum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto tampak akrab di acara malam penghargaan caleg Golkar, Minggu (15/9). Keduanya cipika cipiki dan satu meja bersama tokoh senior Golkar lainnya.
Dua Caketum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Airlangga Hartarto tampak akrab di acara malam penghargaan caleg Golkar, Minggu (15/9). Keduanya cipika cipiki dan satu meja bersama tokoh senior Golkar lainnya.
Bamsoet menilai, tak ada yang istimewa soal keakrabannya dengan Airlangga. Dia hanya ingin partai beringin tidak pecah.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ya enggak ada artinya. Kan memang di Golkar itu persaingan ada, tapi toh kita bersahabat. Tetap kita sama-sama menjaga agar Partai Golkar tidak pecah," kata Bamsoet di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (15/8) malam.
Ketua DPR itu menyebut, kompetisi dibolehkan, tapi persahabatan tetap terjaga. Dia pun berjanji dengan Airlangga bertanding secara demokratis.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Airlangga, dan sudah izin untuk maju sebagai calon ketum partai Golkar dan beliau mempersilakan dan kita berjanji bertanding secara demokratis, dan terbuka," tuturnya.
Bamsoet pun senang partai Golkar menggelar acara penghargaan caleg malam ini supaya partai kompak.
"Kalau perlu tiap hari bikin acara ini pasti bagus," tukasnya.
Baca juga:
Airlangga Akrab dengan Bamsoet: Golkar kan Satu
Ical Tak Ingin Golkar Terbelah: Jangan Menohok Kawan Sendiri
VIDEO: Begini Cara Partai Golkar Apresiasi Kader Penyumbang Suara Terbanyak
VIDEO: Airlangga Minta Kader Golkar Wujudkan Mimpi Habibie
Saat Bamsoet dan Airlangga Cium Pipi di Acara Caleg Terpilih Golkar
Korbid PP Sumatera Sebut Partai Golkar Lakukan Munas Sesuai AD/ART
Sempat Sarapan Bareng
Sebelumnya, Bamsoet dan Airlangga sempat sarapan bareng. Keduanya bicara tentang Munas Golkar. Namun, pertemuan itu tak membuat keduanya bersepakat. Malah, Bamsoet menegaskan, keduanya tak menemukan titik temu yang disetujui bersama.
"Kemarin kita sarapan bareng, kita bicara dari hati kehati bagaimana Partai Golkar ya kita sepakat untuk tidak sepakat," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/9).
Bamsoet mengatakan, kondisi Golkar saat ini tengah keluar dari AD/ART, mulai dari jadwal rapat dan metode rapat yang tak pernah terjadi sebelumnya, seperti adanya rapat-rapat kecil dan rapat divisi.
"Jadi ikuti di pedoman organisasi selesai, aturannya rapat ya rapat, pleno ya pleno, rapat harian ya rapat harian, gitu saja. Kegaduhan itu kan timbul karena 'ketakutan' kalau ada rapat akan mendesak Munas kan. (padahal) Tidak bisa karena Munas kan ada mekanismenya," kritik Bamsoet.
Seperti diketahui, rapat didesak oleh sebagian kader Golkar adalah terkait Musyawarah Nasional partai yang ingin dimajukan ke Bulan Oktober 2019. Padahal sejatinya, hal itu dilangsungkan Desember.
Namun Bamsoet berpendapat, percepatan dilakukan karena ada keinginan dari suara di bawah dan sejarah Munas di Oktober yang sekaligus menggelar pelantikan dan ketua umum baru, bertepatan ulang tahun partai.
"Jadi bukan setelahnya, jadi sebenarnya fleksibel saja ikuti keinginan di bawah," Bamsoet menandasi.
(mdk/rnd)