Bamsoet 'Cooling Down', Bersisa Kelas Ringan vs Kelas Berat di Munas Golkar
Partai Golkar makin dinamis jelang Munas 2019. Bambang Soesatyo memutuskan 'cooling down', memilih mendukung Airlangga Hartarto di Munas nanti. Namun, politikus Golkar, Indra Bambang Utoyo (IBU) tetap bakal melawan.
Partai Golkar makin dinamis jelang Munas 2019. Bambang Soesatyo memutuskan 'cooling down', memilih mendukung Airlangga Hartarto di Munas nanti. Namun, politikus Golkar, Indra Bambang Utoyo (IBU) tetap bakal melawan.
Meskipun IBU mengakui dirinya sebagai kelas ringan dalam pertarungan, tapi tak pantang menyerah. Bahkan tim sukses sudah dibentuk.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
"Sebagai kelas ringan ya kita terus maju di Munas Desember 2019. Insya Allah. Menantang kelas super berat, kita perlu menunjukkan konsistensi. Sudah pernah dilakukan di Munas Bali (2016) melawan kelas super berat (Setya Novanto) juga," jelas IBU kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).
Meski sudah sangat siap, IBU belum mau deklarasi menantang Airlangga. Dia masih menunggu tanggal pasti munas akan digelar.
"Timses sudah dibentuk, tidak ada orang topnya, begitulah kelas ringan. Nanti bila sudah ada keputusan Munas yang pasti baru kita deklarasi. Kita serius dan yakin akan maju dengan niat memperbaiki Golkar yang amburadul ini," tegas Wakil Ketum FKPPI itu.
Dia belum mau mengungkap deretan timsesnya nanti saat maju Munas. Dia memastikan, tak ada nama top dalam timnya tersebut.
"Timsesnya tidak ada orang top, tapi kader-kader yang setia kepada jati diri Golkar," tegas IBU.
Bamsoet Cooling Down
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo Bertemu, Jumat (27/9). Hasilnya, Bamsoet memutuskan mendukung pencalonan Airlangga di Munas Golkar.
Bamsoet menjelaskan, hal ini dilakukan guna menjaga soliditas partai. Terlebih saat ini tengah terjadi berbagai isu di Tanah Air yang butuh perhatian elite politik.
"Untuk sementara ini, saya coolling down dulu. Memutuskan untuk mendukung pencalonan beliau (Airlangga)," jelas Bamsoet kepada merdeka.com, Sabtu (28/9).
Dia tak ingin kegaduhan terjadi di internal Golkar menambah beban Presiden Jokowi. Ditambah, kondisi dan situasi negara yang tengah menghadapi banyak persoalan.
Golkar sebagai partai pemerintah, harus mendukung dan menjaga stabilitas politik Jokowi. Terlebih jelang pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin 20 Oktober nanti.
Bukan cuma itu, Bamsoet juga akhirnya menerima tawaran untuk menjadi Ketua MPR dari Golkar. Hal itu yang ditawarkan oleh Airlangga dalam pertemuan semalam.
"Beliau meminta saya jadi calon ketua MPR," tambah Ketua DPR itu.
Untuk pencalonan di Munas Golkar 2019, Bamsoet sekali lagi menegaskan ingin menjaga soliditas partai.
"Saya cooling down dulu, karena pertarungan pendukung saya dan beliau keras sekali," tutup dia.
(mdk/rnd)