Bamsoet Duga Ada Ancaman di Balik Pencabutan Dukungan Golkar DKI
"Itulah saya kasihan sama adik-adik saya di DKI karena diancam Plt sehingga terpaksa mereka melakukan hal itu," kata Bamsoet.
Ketua DPR Bambang Soesatyo menduga ada ancaman di balik pencabutan dukungan dari DPD Golkar tingkat II DKI Jakarta kepadanya. Dia menyayangkan Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng menekan kader agar tidak mendukungnya menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
"Itulah saya kasihan sama adik-adik saya di DKI karena diancam Plt sehingga terpaksa mereka melakukan hal itu," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
Meski begitu, Bamsoet tidak mempersalahkan pencabutan dukungan dari DPD Golkar DKI itu. Dia meyakini bakal tetap mendapatkan dukungan meski tidak secara tertulis saat Munas Golkar Desember mendatang.
"Buat saya sih tidak masalah yang penting bukan verbalnya tapi hati nuraninya. Karena pada saat pemilihan nanti kan nanti tertutup walaupun dukung-dukungan di situ penting untuk kita mengukur sejauh mana kita dibutuhkan," ucapnya.
Sebelumnya, seluruh Ketua DPD Partai Golkar tingkat II DKI Jakarta mencabut dukungannya Bamsoet, yang berencana maju menjadi Calon Ketua Umum Partai Golkar. Pencabutan dukungan itu dilakukan di Kantor DPD DKI Jakarta, Sabtu (29/6) malam, empat ketua wilayah yang hadir yaitu Ketua DPD Jakarta Pusat Basri Baco, Ketua DPD Jakarta Barat Suparjo, Ketua DPD Jakarta Utara Olsu Babay dan Ketua DPD Kepulauan Seribu Wahyu Hidayat.
Basri Baco mengaku, belum berkoordinasi dengan Plt Ketua DPD Provinsi DKI Jakarta yakni Rizal Mallarangeng terkait dengan dukungan yang diberikan kepada Bambang Soesatyo.
Hal itu menjadi dasar dukungan tersebut dicabut. Basri selaku perwakilan dari para Ketua DPD Golkar DKI Jakarta mengutarakan permohonan maaf dan mencabut dukungan secara resmi.
"Terkait dukungan yang kami sampaikan sebelumnya perlu diperjelas bahwa dukungan tersebut belum berkoordinasi dengan pimpinan Golkar Jakarta. Jadi murni hasil kesepakatan bersama ketua wilayah di sini Jakarta," ucap Basri.
Baca juga:
Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukung Airlangga Kembali Pimpin Golkar
Ormas MKGR Isyaratkan Dukung Airlangga jadi Ketum di Munas Golkar
Ajak DPD I ke Istana, Airlangga Sebut Jokowi Minta Golkar Diperkuat
DPD Golkar Riau Lihat Ada Main Mata dalam Perebutan Kursi Ketua Umum