Bamsoet: Kader Golkar tak mau ketumnya punya potensi masalah hukum
Bamsoet mengaku sudah menyerap aspirasi kader Golkar di daerah soal ketum idaman di munas nanti.
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Munas Riau, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, mayoritas kader di daerah, baik DPD tingkat I dan tingkat II Golkar, memberikan tiga syarat calon ketua umum Partai Golkar, yang akan maju dalam Musyawarah Nasional.
"Kami menyerap aspirasi kader Golkar di daerah, sekarang mengarah ke tiga hal yang harus dimiliki calon ketua umum Golkar," kata Bamsoet dikutip dari Antara, Senin (29/2).
Dia menjelaskan, pertama, calon ketua umum Partai Golkar tidak boleh memiliki potensi masalah hukum. Hal itu, menurut dia, agar Golkar tidak terbebani dengan potensi masalah hukum, yang merupakan imbas masalah hukum tersebut di kemudian hari.
"Calon tidak boleh memiliki potensi masalah hukum agar partai tidak terbebani dan tidak menjadi beban partai di kemudian hari," katanya.
Menurut dia, syarat itu merupakan suara dari kader-kader Golkar di beberapa daerah, agar partai bisa bergerak dinamis dalam kancah perpolitikan nasional.
Kedua, menurut dia, kader di daerah menginginkan sosok ketum Golkar ke depan bisa diterima pemerintah sehingga peristiwa dualisme kepemimpinan di internal Golkar tidak terjadi lagi.
"Kader ingin calon ketum bisa diterima pemerintah sehingga tidak terulang lagi peristiwa lalu yaitu kepengurusan digantung," ujarnya.
Ketiga, menurut Bambang, kader-kader di daerah lelah dengan konflik yang ada di internal Golkar sehingga mereka menginginkan figur yang mampu merangkul semua pihak. Menurut dia, sosok figur yang mampu diterima semua elemen di Golkar sangat diperlukan bagi partai itu ke depan, demi kepentingan soliditas partai.
"Para kader capek soal konflik, mereka butuh figur yang mampu merangkul semua pihak," ujarnya.
Secara umum, menurut Bambang, kader di daerah menginginkan figur yang memiliki posisi bagus di kelembagaan negara sehingga memberi kebanggan bagi kader di daerah.
Baca juga:
Putuskan ketua SC Munas Golkar, kubu Ade Komarudin minta voting
Masuk panitia Munas Golkar, Nurdin Halid diingatkan tak jadi timses
Jelang munas, kader Golkar harus pintar baca sinyal Istana?
Cari dukungan jadi Caketum Golkar, Mahyudin janjikan gandeng eks TNI
Kamarulzaman siap gantikan Nurdin Halid jadi Ketua SC Munas Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.