Banyak Warga NU Gabung PAN Tidak Lepas dari Dawuh Ketum PBNU
Banyak tokoh NU bergabung dengan Partai Amanat Nasional
Banyak tokoh NU bergabung dengan Partai Amanat Nasional
Banyak Warga NU Gabung PAN Tidak Lepas dari Dawuh Ketum PBNU
Banyak tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Hal ini dinilai tidak lepas dari pernyataan Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang menyatakan tidak haram memilih partai besutan Zulkifli Hasan tersebut. Politikus PAN yang juga Calon Anggota Legislatif DPR PAN Dapil Jatim II, Gus Abdul Qodir menuturkan, ucapan tersebut dinilai sebagai sinyal lampu hijau dari Ketum PBNU tersebut terhadap PAN.
"Ditegaskan oleh dawuhnya Ketua Umum PBNU Gus Yahya, bahwasanya warga Nahdliyin tidak haram mencoblos Partai Amanat Nasional" ucap Gus Qodir kepada wartawan, Selasa (8/8).
Faktor yang tidak kalah penting juga karena PAN kini semakin bertransformasi menjadi lebih terbuka, dan merangkul semua kelompok serta golongan masyarakat.
Hal tersebut sesuai semangat PAN yang senantiasa menjadi milik seluruh masyarakat, dengan tidak membeda-bedakan asal usul seseorang.
Gus Qodir mengapresiasi sikap partainya yang semakin terbuka. Menurutnya, hal tersebut merupakan keunggulan PAN yang mampu memikat masyarakat dari berbagai kelompok seperti nahdliyin.
"PAN sekarang lebih terbuka untuk siapa pun, untuk latar belakang apapun, PAN lebih terbuka," terang Gus Qodir.
Saat ini PAN memang banyak berisi tokoh-tokoh NU. Nama-nama tersebut yakni Gus Ahmad Abdul Qodir dari Pondok Pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani Probolinggo, Gus Nuri dari Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Gus Afif dari Pondok pesantren Amanatul Ummah Mojokerto. Bahkan, Gus Qodir mengatakan PAN tidak menolak jika ada kader berasal dari luar Islam. Hal itu semakin menunjukkan PAN memang hadir untuk kebaikan semua masyarakat. "Andaikan ada yang non Islam, tidak ada masalah bergabung di Partai Amanat Nasional," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gus Yahya mengatakan tidak haram bagi Nahdliyin mencoblos PAN. Pernyataan ini disampaikan dalam acara peringatan satu abad NU dengan tajuk 'Simposium Nasional', Februari lalu. Gus Yahya mengatakan, PAN berhasil mentransformasikan dirinya menjadi partai yang rasional. Dia bersyukur partai berlambang matahari putih ini tidak mengedepankan politik identitas.
"Kita tahu PAN sudah bertransformasi sedemikian rupa, lebih rasional dan melalui proses yang wajar, alami. Di PAN tidak ada drama pencurian partai, karena normal semua dan jadi lebih rasional, bahkan sowan ke ulama kiai NU," kata Gus Yahya.