Barisan jenderal di belakang Jokowi-JK
"Itung-itungan lebih banyak kita. Ada mantan Kasad, Kasal, Kasau dan Kapolri," kata Sutiyoso.
Sejumlah purnawirawan jenderal menyatakan dukungan pada kedua pasang capres-cawapres. Ada yang mendukung Jokowi - JK ada pula yang berdiri di belakang Prabowo - Hatta Rajasa .
Letjen (Purn) Sutiyoso bersama sejumlah purnawirawan jenderal memilih Jokowi . Sutiyoso mengaku barisan jenderal di belakang Jokowi lebih banyak dari pendukung Prabowo .
"Itung-itungan lebih banyak kita. Ada mantan Kasad, Kasal, Kasau dan Kapolri. Tidak satu jumlahnya. Ada juga mantan Kepala BIN. Sebenarnya kalau dikumpulkan banyakan kita, tapi kita semua temen enggak ada musuh. Berlomba secara fair," kata Sutiyoso yang menjadi Ketum PKPI ini, Kamis (22/5).
Jokowi pun dengan senang hati menerima dukungan dari PKPI dan para pensiunan jenderal ini.
Berikut para jenderal purnawirawan pendukung Jokowi .
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kenapa Jokowi ingin Pemilu 2024 jadi Pesta Rakyat? Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi," jelasnya.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
AM Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono ikut dalam barisan pendukung Jokowi-JK. Hendro yakin Jokowi akan mengalahkan Prabowo dalam Pilpres 2014.
"Menurut ramalan intelijen, akan menang. Merdeka," kata Hendro di kantor PKPI, Kamis (22/5).
Hendro dikenal sebagai salah satu perwira senior lulusan Kopassus TNI AD. Dia banyak menghabiskan waktu di operasi tempur dan intelijen.
Pensiunan jenderal bintang empat ini juga memang sudah lama dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Bagi saya Ibu Megawati adalah presiden terus. Sampai sekarang yang ada adalah pengganti-penggantinya," kata Hendropriyono di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (7/5).
Tedjo Edhie Purdijatno
Laksamana (Purn) Tedjo Edhie Purdijanto adalah mantan Kepala Staf TNI AL 2008-2009. Tedjo menamatkan pendidikan militernya di Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 21 tahun 1975. Dia berpengalaman menjadi komandan kapal dan panglima armada.
Tedjo digantikan Laksamana Agus Suhartono yang kelak memimpin TNI sebagai Panglima.
Setelah pensiun, Tedjo bergabung dengan Ormas besutan Surya Paloh, NasDem. Tedjo sempat menjadi ketua harian dalam ormas tersebut.
Saat Partai NasDem dibentuk, Tedjo menjadi Ketua DPW Jawa Timur. Kini seperti amanah partainya, Tedjo ikut mendukung Jokowi-JK sebagai presiden.
Soeparno
Laksamana Soeparno menjabat Kepala Staf TNI AL dari 28 September 2010 hingga 17 Desember 2012. Dia junior Tedjo Edhie di AAL. Soeparno menamatkan pendidikan sebagai perwira tahun 1978.
Soeparno pernah menjabat sebagai Panglima Komando Armanda RI Kawasan Barat dan Asisten Operasi KSAL. Sebelum diangkat sebagai KSAL, Soeparno menjabat sebagai Wakil KSAL.
Dia kemudian menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang naik pangkat menjadi Panglima TNI. Soeparno pensiun tahun lalu dari dinas militer.
Kini bersama seniornya, Soeparno ikut mendukung pasangan Jokowi-JK.
Sutria Tubagus
Marsekal Sutria Tubagus memimpin angkatan udara tahun 1996 sampai dengan tahun 1998. Pria kelahiran Banten tahun 1944 ini termasuk salah satu jenderal yang paling senior di kubu Jokowi-JK.
Setelah pensiun dari TNI AU, Sutria sempat menjadi Dubes RI di Thailand.
Lulusan AAU tahun 1967 itu satu angkatan dengan Surindro Supjarso, suami pertama Megawati Soekarnoputri. Keduanya sama-sama menjadi pilot TNI AU. Namun suami Mega kemudian hilang di Biak tahun 1971.
Dai Bachtiar
Jenderal Purn Dai Bachtiar menjabat sebagai Kapolri dari 29 November 2001 hingga 7 Juli 2005. Saat itu Presiden Megawati Soekarnoputri menyodorkan Dai Bachtiar sebagai calon tunggal pengganti Kapolri S Bimantoro ke DPR.
Sebelumnya sempat terjadi kisruh di Mabes Polri akibat perseteruan Presiden Abrurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Jenderal S Bimantoro. Gus Dur sempat menonaktifkan Bimantoro dan mengangkat Chaeruddin Ismail sebagai pejabat sementara Kapolri.
Kisruh baru berakhir setelah Megawati menggantikan Gus Dur sebagai presiden dan mengangkat Dai Bachtiar sebagai Kapolri.
Setelah pensiun, pria kelahiran 1951 ini menjadi Dubes Malaysia tahun 2008-2012. Kini Dai ikut mendukung Jokowi.
Sutiyoso
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mendukung Jokowi-JK. Ambisinya untuk jadi capres gagal setelah PKPI cuma dapat suara satu persen.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menghabiskan karirnya di Kopassus dan Kopassus. Dia pernah menjadi Pangdam Jaya saat tragedi penyerangan kantor PDIP tahun 1996.
Saat berpangkat kapten, Sutiyoso pernah dua kali bertugas di Timor Timur tahun 1970an. Dia bertugas dalam misi penyusupan. Pasukannya tak ada yang mengenakan seragam militer.
Mereka menyamar sebagai turis atau mahasiswa dengan celana jins. Karena itu dikenal sebagai blue jeans soldier. Operasi rahasia ini dikenal dengan nama Operasi Flamboyan.