Baru disahkan jadi KaBIN minta dana Rp 10 T, kini Bang Yos bantah
"Mana ada Rp 10 T, kamu harus bisa bedakan omongan guyonan dengan serius," kata Bang Yos.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso datang ke Gedung DPR RI sekitar pukul 10.00 WIB untuk melakukan rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR RI. Agenda raker membahas tentang anggaran BIN tahun 2016.
Sebelum memasuki ruangan rapat, pria yang akrab disapa Bang Yos itu membantah ucapannya yang lalu ketika baru dilantik bahwa dirinya meminta anggaran Rp 10 triliun.
"Mana ada Rp 10 T, kamu harus bisa bedakan omongan guyonan dengan serius," kata Bang Yos di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/).
Bang Yos mengatakan bahwa anggaran yang dikehendaki pihaknya hanya sekitar Rp 2 triliun lebih. "dua koma sekian," elaknya.
Untuk pengamanan Pilkada Serentak, Bang Yos mengatakan akan melibatkan seluruh pemerintah daerah (Pemda). "Hasil analisis (keadaan) aman," tutupnya.
Sementara itu, rapat tersebut digelar secara tertutup.
Seperti diketahui, Paripurna DPR menyetujui Sutiyoso menjadi anggota Badan Intelijen Negara (BIN). Pasca disetujui jadi kepala BIN, Sutiyoso curhat kurangnya anggaran untuk menopang kerja intelijen.
Sutiyoso menilai, kekuatan BIN saat ini masih jauh dari kebutuhan negara. Apalagi BIN dalam waktu dekat akan mengamankan pilkada serentak.
"Jadi begini, kekuatan BIN jauh dari kebutuhan, apalagi Pilkada Serentak 269 Kabupaten, prioritas mengisi di daerah. Kaitannya dengan Panglima, bisa militer, sipil," kata Sutiyoso usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (3/7).
Saat ini anggaran BIN hanya Rp 2,4 triliun. Sutiyoso pun meminta tambahan dana kepada DPR hingga Rp 10 triliun. "Saya meminta anggaran Rp 10 triliun," ucap dia.