Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat
Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menjawab pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati soal Anies Baswedan harus menjadi kader PDIP jika ingin diusung di Pilkada Jakarta.
Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta. Sebab, yang sudah menjadi kader saja bisa berkhianat.
"Sebenarnya ukurannya bukan menjadi atau tidak menjadi kader PDIP. Karena yang menjadi kader PDIP saja bisa berkhianat," kata Basarah, saat di Nusa Dua Bali, Sabtu (24/8).
Dia menyebut, pernyataan Megawati kala itu untuk melihat bagaimana keseriusan Anies dalam kesamaan visi, misi dan platform perjuangan.
"PDIP ini partai ideologis. Kalau mau bekerja sama dengan pihak di luar PDIP, termasuk di Pilkada DKI Jakarta ini, bukan dengan pendekatan pragmatis, tetapi ada suatu kesamaan visi, misi, dan platform perjuangan," jelas dia.
"Nah, pada titik itulah Ibu Mega bertanya, Mas Anies mau ikut enggak dengan visi, misi, dan platform perjuangannya PDI Perjuangan ini? Jadi justru Ibu Mega di situ ingin meyakini lebih jauh tentang visi, misi, dan platform perjuangan Mas Anies, terutama menyangkut ideologi, menyangkut pembangunan Jakarta, menjaga kebinekaan, dan lain sebagainya. Pada titik itu saya memahami pernyataan Ibu Mega itu," sambung dia.
Lebih lanjut, Basarah pun menyebut terbuka peluang PDIP mengusung Anies tanpa harus menjadi kader. Namun, akan melihat dinamika politik kedepannya.
"Ya kan bisa saja pada kerjasama itu PDIP perjuangan mengambil posisi calon wakil gubernur. Calon wakil gubernur yang dari PDIP. Tapi mari kita lihat nanti dinamikanya, bagaimana mas Anies punya pertimbangan terkait dengan hal itu," imbuh Basarah.