Batal Polisikan SBY ke Bareskrim, Ahmad Sahroni: Perintah Pak Surya & Anies Tidak Boleh
"Omongan itu saya katakan enggak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar."
Sahroni hendak melaporkan SBY terkait penyebaran berita bohong
Batal Polisikan SBY ke Bareskrim, Ahmad Sahroni: Perintah Pak Surya & Anies Tidak Boleh
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni mengurungkan niatnya melaporkan salah satu petinggi partai Demokrat ke Bareskrim Polri.
Alasannya, karena niatnya tersebut diminta dibatalkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
- Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
- Peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara 22 September, Berikut Sejarah dan Temanya
- Kejutan Ultah Jenderal Polisi Keturunan Nabi Muhammad, Ada Momen Disuapi Kue sama Jenderal TNI Pemegang Komando
- Cak Imin Dipanggil KPK Usai Deklarasi Cawapres, Ini Kata Mahfud MD soal Dugaan Politisasi Hukum
"Jadi saya ini sebenarnya sudah siap untuk melaporkan, tapi tadi perintah ketua umum Pak Surya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," kata Sahroni kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/9).
Sahroni berniat melaporkan SBY atas dugaan pelanggaran UU ITE. Namun, hal itu keburu dicegah oleh Surya Paloh.
"Tapi mengurungkan niat karena tadi pas mau turun pak Surya 'sudah kau tak bolh melaporkan seseorang'. Pak Surya mengatakan sudah kau enggak boleh melaporkan seseorang, sudah kau balik kantor," kata Sahroni.
Pun, Anies Baswedan yang disebut Sahroni ikut melarangnya melaporkan SBY ke polisi.
"Kebetulan, tadi Pak Anies juga mewatsapp saya untuk meminta juga yang sama. Pak Anies pengen fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan dalam strategi pemenangan capres 2024," sambung Sahroni.
Meski telah diurungkan, Sahroni menjelaskan alasan niat awal melaporkan salah satu petinggi Partai Demokrat. Karena merasa jadi korban hoaks atas informasi yang menyebut dirinya mengetahui perihal deklarasi pasangan Cawapres, Anies Baswedan.
"Saya ingin melaporkan seseorang petinggi Demokrat, terkait apa yang diucapkan pada tanggal 25 Agustus bahwasanya saya ada di dalam ruangan itu. Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September," kata Sahroni
"Omongan itu saya katakan enggak ada.
Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka," tambah Sahroni.
Menurutnya, selama pertemuan pada 25 Agustus 2023 itu tidak ada pembahasan terkait deklarasi awal september. Sebagaimana keterangan tertulis yang disampaikan dalam rilis Partai Demokrat.
"Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004. Beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mengungkap kronologi terkait rencana deklarasi antara Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Masih segar dalam ingatan saya, tanggal 25 agustus 2023, seminggu yang lalu, anies datang dengan tim 8, AHY memang tidak selalu hadir. Anies menyampaikan kepada saya didengar oleh semua bahwa awal september ini akan mendeklarasikan koalisi ini," kata SBY dalam jumpa pers di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9).
SBY menjelaskan pada Jumat, 25 Agustus 2023, dan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Tentang penetapan waktu deklarasi ini, dimana telah disepakati oleh Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8, sebagaimana kesepakatan awal.
"Partai Demokrat sempat menyebarkan rilis terkait rencana deklarasi yang telah dikomunikasikan dengan Surya Paloh pada pertemuan di tanggal 24 Agustus 2023," kata SBY
"Selanjutnya juga dibawa Anies ketika bertemu SBY dan juga Salim Segaf. Anies pun memutuskan untuk melakukan deklarasi pada awal September 2023," tambah SBY.