Bawaslu Ajak Masyarakat Berantas Hoaks Demi Pemilu Berintegritas
Untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap ASN yang harus netral, Bawaslu terus melakukan monitoring.
Bawaslu terus melakukan pemetaaan kerawanan Pemilu 2024.
Bawaslu Ajak Masyarakat Berantas Hoaks Demi Pemilu Berintegritas
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terus mengajak masyarakat agar menciptakan suasana kondusif jelang Pemilu 2024. Salah satu cara yang digunakan adalah melaksanakan pagelaran budaya dalam rangkaian Festival TIK ke-12 tahun 2023 bertema 'Berantas Hoax Menuju Pemilu Damai 2024' di Semarang.
"Kita memang ingin menciptakan pemilu yang damai, berkeadilan dan bermartabat serta berintegritas, sementara kata damainya bisa kita lihat jika sebuah pemilu berintegritas itu sudah pasti damai," kata Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sosiawan di Kampus 4 Universitas PGRI Semarang, akhir pekan kemarin.
- Bimtek Keluarga Berintegritas, Wabup Kutai Timur: Kegiatan Ini Perlu Ditingkatkan
- Cak Imin Minta Masyarakat Ambil Peran di Pemilu: Agar Kita Bisa Merubah Nasib
- Airlangga soal Putusan MKMK: Sudah Jelas Siapa yang Disanksi Berat, Masyarakat Tinggal Monitor Saja
- Jalani Pemeriksaan Kesehatan Sendiri, Cak Imin Akui Jarang Bareng Anies Ini Alasannya
Sosiawan mengingatkan, untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang harus netral, Bawaslu terus melakukan monitoring. Pihaknya juga tidak segan melakukan peringatan jika ada ASN yang kedapatan condong memihak capres tertentu.
"Banyak sekali kegiatan kami, ada pengawasan dan penindakan, misalnya saat ini sudah banyak laporan-laporan yang masuk, di mana terdapat indikasi suatu daerah yang ASN-nya atau aparat desa yang mendukung atau tidak netral, Bawaslu nanti akan melakukan pencegahan, kalau bisa dicegah akan lebih bagus, tapi di samping itu juga terdapat penindakan," kata Sosiawan.
Di samping hal itu, Sosiawan sebagai perwakilan Bawaslu juga melakukan beberapa langkah untuk mewujudkan pemilu yang adil integritas dan damai. Salah satunya, dengan melakukan pemetaan kerawanan Pemilu 2024.
"Di dalam upaya kami untuk mewujudkan pemilu yang adil integritas dan damai, pertama netralitas ASN, TNI, dan Polri, yang punya tingkat kerawanan tinggi. Yang perlu kita waspadai juga politik uang juga memiliki kerawanan. Termasuk disitu adalah penggunaan media sosial, yaitu hoax dan kampanye hitam," ujar Sosiawan.
Wakil Rektor IV Universitas PGRI Semarang, Nur Khoiri menerangkan, terdapat beberapa unsur di dalam kampus, seperti dosen dan mahasiswa, yang bisa bertindak sebagai fasilitator agar tercipta damai dalam Pemilu 2024. "Seperti yang disampaikan oleh Bawaslu tadi, Pemilu 2024 adalah satu tugas kampus lagi sebagai fasilitator, kalau sebelumnya kami sebagai fungsi kontrol," kata Nur.
Festival TIK 2023 yang mengangkat tema 'Manunggaling Kawula Digital' bermakna menyatunya pengguna (user) dengan teknologi digital dalam penyelenggaraan Festival TIK tahun 2023 di Kota Semarang. Dia pun mengajak semua elemen masyarakat ikut mensukseskan Pemilu 2024.
"Kita ingin Festival Digital atau Festival TIK ini tidak hanya dinikmati oleh Relawan TIK saja, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, kita akan tampilkan kesenian wayang kulit," ujar Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso.