Bawaslu: Masyarakat jangan parno dengan pilkada serentak
Bawaslu meminta pemerintah daerah turun tangan membantu KPU menyukseskan pilkada serentak.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta masyarakat Indonesia untuk tidak perlu khawatir apalagi takut dengan potensi konflik yang akan terjadi saat pilkada serentak dilaksanakan akhir tahun ini.
"Masyarakat jangan parno (paranoid) melihat bahwa pilkada serentak terkesan menakutkan," ujar anggota Bawaslu Nasrullah, dalam diskusi 'Pilkada Serentak dalam Bayang-bayang Konflik' di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/4).
Sementara, Direktur Institut Titian Perdamaian, Muhammad Miqdad, mengungkapkan bahwa pilkada bukanlah satu-satunya faktor penentu konflik yang ada di Indonesia. Faktor penyebab konflik pada pilkada itu sendiri adalah karena minimnya pengetahuan politik, adanya dinasti, dan kecurangan yang sistematis.
"Selain itu, independensi lembaga penyelenggara, kesiapan daerah, terutama potensial konflik maupun pascakonflik komunal juga memengaruhi," papar Miqdad.
Dalam kesempatan itu, Nasrullah juga mengharapkan pemerintah daerah bisa mendukung penuh pelaksanaan pilkada serentak.
"Sarannya kalau KPU daerah belum punya duit cash, pemerintah daerah harus peka untuk memfasilitasi," ujarnya.
Nasrullah menerangkan bantuan tersebut dapat berupa dana sosialisasi atau fasilitas untuk mengadakan fit and proper tes bagi calon. Tidak hanya itu, dia juga mengharapkan pemerintah daerah dapat memfasilitasi juga dalam bentuk sumber daya manusia, sarana dan prasarana, hingga anggaran.
"Sadar atau tidak, peran pemerintah daerah adalah sebagai user. Pemerintah daerah diharap dapat memberi semangat dekonsentrasi kepada penyelenggara," lanjut Nasrullah.
Bantuan-bantuan tersebut diupayakan mengingat masih banyak penyelenggara di tingkatan daerah yang masih belum siap untuk melaksanakan pilkada serentak.
Baca juga:
Jelang pilkada, Mendagri makin getol awasi penggunaan dana bansos
NasDem khawatir kisruh Golkar & PPP pengaruhi proses Pilkada 2015
Demokrat Jatim tak ingin tinggalkan PPP & Golkar di Pilkada serentak
Boyolali gelontorkan anggaran Rp 27 M untuk pilkada
Golkar kubu Agung Laksono pastikan tetap akan ikut pilkada serentak
Pilkada serentak, Mendagri sebut daerah bisa pakai dana hibah APBD
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.