Berebut jadi cawagub Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Setelah sempat ditinggalkan partai politik besar, nasib pencalonan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 kembali bergairah. Sejumlah partai menyatakan mau mendukung Wali Kota Bandung itu, dengan syarat kader mereka dipilih menjadi cawagub.
Setelah sempat ditinggalkan partai politik besar, nasib pencalonan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 kembali bergairah. Sejumlah partai menyatakan mau mendukung wali kota bandung itu, dengan syarat kader mereka dipilih menjadi cawagub.
Ridwan sudah diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal cagub. Namun NasDem membutuhkan dukungan dari partai lain agar syarat 20 kursi DPRD bisa dipenuhi. Sikap Ridwan yang memutuskan menjadi bakal cagub inilah yang membuat PDIP meninggalkan dia karena tidak ada pembicaraan sebelumnya. Demikian juga Golkar yang lebih memilih mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai bakal cagub.
Untuk diketahui perolehan kursi partai di DPRD Jabar hasil Pemilu 2014 terdiri dari PDIP 20 kursi, Golkar 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi, dan Hanura 3 kursi.
Kubu petahana, diwakili Wagub Deddy Mizwar sudah memastikan mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra dan PKS yang menunjuk kadernya, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu sebagai bakal cawagub. Koalisi dua partai ini sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan pasangan cagub dan cawagub sendiri.
Sadar tak punya tokoh yang memiliki elektabilitas memadai untuk diusung sebagai cagub, partai-partai kecil dan menengah pun membahas kemungkinan membentuk poros ketiga. Calon yang akan diusung adalah Ridwan Kamil yang dalam berbagai survei memiliki tingkat popularitas yang tinggi.
Ketua DPD Partai Hanura Jabar Aceng Fikri misalnya. Dia menyatakan sudah mengantongi restu dari Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). "Saya sudah diajak bicara sama Pak Ketum waktu Rapimnas Bali. Saya menyampaikan mohon restu untuk maju di momentum pilgub. Dia bilang, ya sudah you main saja, ikut saja untuk itu," ungkap Aceng saat dihubungi wartawan, Rabu (9/8).
Aceng pun tak masalah jika memang harus ditempatkan di posisi nomor dua, sekalipun memang harus mendampingi Ridwan Kamil. "Saya siap ikut pencalonan di Pilgub Jabar. Persoalan di nomor satu (calon gubernur) atau second line (calon wakil gubernur), saya serahkan pada realitas politik," tegasnya.
Keinginan yang sama dilontarkan Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat Syaiful Huda yang membenarkan jika partainya meminta jatah posisi calon Wakil Gubernur Jawa Barat untuk mendampingi Ridwan Kamil, jika partainya jadi berkoalisi dengan Partai Nasdem dan PPP pada Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
"Ya, karena kami ini partai yang termasuk partai menengah di Jawa Barat. Misalnya kalau koalisi PKB, Nasdem, dan PPP itu jalan, sebenarnya PKB bisa jadi lead di situ," kata Syaiful saat ditemui di Kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung, Kota Bandung, Sabtu (12/8).
Syaiful menyebut ada beberapa nama yang kemungkinan disiapkan untuk posisi tersebut, termasuk dirinya. Namun, sejauh ini belum ada keputusan dari DPP PKB soal siapa yang bakal diusung. "Ada beberapa nama dari kita (PKB). Saya di urutan bawah saja. Saya sebagai kader kalau dicalonkan, siap," ujarnya.
Sementara itu Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan partainya terus membangun komunikasi intensif dengan Ridwan Kamil. Akan tetapi, PPP belum memutuskan siapa calon yang akan diusung. "Harus kami akui bahwa saat ini yang paling intensif berkomunikasi dengan PPP memang Kang Emil," kata Arsul.
Dengan modal 9 kursi Arsul mengatakan PPP ingin kadernya menjadi cawagub mendampingi Ridwan Kamil.
Terakhir, Partai Amanat Nasional juga menyampaikan keinginannya agar kader mereka menjadi cawagub mendampingi Ridwan Kamil. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut kans mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 lebih besar ketimbang harus memberikan suara partainya pada Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
"Tapi sejauh ini bahwa koalisi yang dijalin untuk mengusung Ridwan Kamil," kata Eddy disela Rakernas PAN ke-3 di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Selasa (22/8).
Dalam momen pembukaan Rakernas PAN di Bandung, Ridwan yang hadir mengaku 'cocok' dengan kader PAN yang saat ini menjadi Wali Kota Bogor tersebut.
"Karena temanya PAN, kalau disuruh milih kader PAN, Kang Bima Arya kecengan sayalah kira-kira begitu," ujar dia di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (21/8).
Emil menyebut jika dirinya mengaku cocok jika dipasangkan dengan Bima Arya karena sama-sama berpengalaman memimpin kota. Terlebih keduanya sama-sama berasal dari kalangan muda. "Karena sama-sama eksekutif, muda, sering ketemu, nyambung. Kalau bisa berpasangan, Saya kira akan luar biasa," katanya.
Namun demikian, Ridwan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada parpol koalisi yang akan mengusungnya nanti terkait keputusan siapa calon pendampingnya di Pilgub Jabar.
Baca juga:
Incar posisi cawagub Jabar, PAN cenderung dukung Ridwan Kamil
Ini respons Dedi Mulyadi Golkar buka peluang usung Ridwan Kamil
Ridwan Kamil lebih 'sreg' dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar
Ridwan Kamil soal dukungan Pilgub Jabar: PKB sudah final, PPP sebentar lagi
Soal Pilgub Jabar, PPP bilang kokinya sedang meracik hidangan terbaik
Lima partai ini rapatkan barisan, bentuk poros baru Pilgub Jabar?
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.