Beredar Kabar AHY Jadi Menko Polhukam, Demokrat Tegaskan Pantang Menanyakan Kursi Kabinet
Beredar susunan kabinet jika Prabowo-Gibran resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Beredar susunan kabinet jika Prabowo-Gibran resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Beredar Kabar AHY Jadi Menko Polhukam, Demokrat Tegaskan Pantang Menanyakan Kursi Kabinet
Beredar susunan kabinet dibawah kepemimpinan paslon nomor urut 2, Prabowo Subiano-Gibran Rakabuming Raka di media sosial. Salah satu namanya yang muncul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menko Polhukam.
Menanggapi isu tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Renanda Bachtar menegaskan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan AHY memegang etika.
Sehingga, tak mungkin SBY dan AHY meminta jabatan strategis termasuk masuk dalam jajaran kabinet Prabowo-Gibran.
"Kalau dengan partai lain saya tidak tahu, tapi kalau dengan Demokrat atau AHY saya berani taruhan tidak ada. Pak SBY dan AHY ini sangat memegang etik," kata Renanda, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/2).
Lebih lanjut, dia menegaskan, sosok SBY dan AHY tak mungkin bertanya soal posisi strategis terutama posisi di Menteri Kabinet jika tidak dimintai pandangan atau tanggapan terlebih dahulu.
"Kalau tidak ditanya atau diminta responnya, pantang menanyakan soal kursi kabinet ataupun posisi-posisi di eksekutif lainnya," ucap dia.
Sebagai informasi, beredar susunan kabinet jika Prabowo-Gibran resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Jajaran menteri tersebut diantaranya:
Kepala Staf Kepresidenan Nusron Wahid, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Pangan, Gizi dan Pembangunan Manusia Rachmat Pambudy, Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup Erick Thohir, dan Menko Polhukam Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).