Tingkatkan Efisiensi Sumber Daya, Membumi Festival 2024 Usung 8 Pendekatan Berkelanjutan
Festival ini menjadi bukti bagaimana 350+ kolaborator dapat bersinergi menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Langkah Membumi Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Blibli dan venture builder Ecoxyztem mengusung 8 pendekatan berkelanjutan yang mengacu pada standar internasional ISO 14040/44 Life Cycle Assessment.
COO & Co-Founder Blibli, Lisa Widodo, mengatakan bahwa Langkah Membumi Festival 2024 yang mengusung tema CollaborAction for the Earth, bertujuan meningkatkan efisiensi sumber daya, manajemen pengelolaan sampah, dan transparansi emisi karbon.
"Festival ini menjadi bukti bagaimana 350+ kolaborator dapat bersinergi menciptakan masa depan yang berkelanjutan, sekaligus menetapkan standar baru bagi penyelenggaraan festival yang bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Lisa dikutip dari Antara.
CEO & Co-Founder Ecoxyztem, Jonathan Davy memaparkan bahwa Langkah Membumi Festival mengingatkan masyarakat bahwa perubahan kecil yang terukur dapat menjadi langkah besar dalam menghadapi krisis iklim jika dilakukan bersama-sama.
"Kami percaya bahwa perubahan transformatif dimulai dengan prinsip ‘Think Big, Start Small, Move Fast’," tutur Jonathan Davy.
Delapan Pendekatan Berkelanjutan
Adapun delapan pendekatan keberlanjutan yang diterapkan pada gelaran Langkah Membumi Festival 2024 mencakup:
1. Komitmen 3R: Reduce, Reuse, Repurpose, yang diwujudkan melalui pemanfaatan kembali 1.100 palet kayu dan limbah plastik untuk konstruksi venue acara, yang sukses meminimalisasi lebih dari 10 ton emisi karbon selama dua hari penyelenggaraan festival.
2. Pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan sistem listrik hibrida panel surya oleh MODENA, menghasilkan listrik 1.600 watt yang mampu mengisi daya baterai 80 smartphone dalam waktu bersamaan.
3. Pengelolaan sampah 100 persen ramah lingkungan bersama Ecofren, yang berhasil mendaur ulang 37 persen dari total 993 kilogram sampah berbagai jenis yang terkumpul selama festival berlangsung.
4. Daur ulang sampah yang berkelanjutan, yakni dengan memanfaatkan sampah organik untuk budidaya maggot sebagai pakan ternak, serta daur ulang limbah sebagai bahan bakar alternatif RDF (Refuse-Derived Fuel).
5. Meminimalisasi penggunaan ribuan botol plastik melalui penyediaan MODENA Pure Hub water station berkapasitas 789 liter air bersih, yang tersebar di 12 titik selama festival berlangsung.
6. Transparansi jejak karbon yang dibuktikan melalui keberhasilan meminimalisasi produksi emisi karbon hingga lebih dari 10 ton selama acara berlangsung. Pencapaian tersebut berasal dari penggunaan material daur ulang, pemanfaatan energi terbarukan, dan penyediaan water station untuk mengurangi botol plastik.
7. Donasi tanam pohon melalui pengumpulan 2.020 bibit mangrove dari konversi hasil lelang koleksi fesyen sirkular karya desainer fashion Rinda Salmun, yang didukung Kementerian Lingkungan Hidup, program Siap Sadar Lingkungan Djarum Foundation, program rekening baru NeoBank, serta donasi pengunjung via platform CarbonEthics.
8. Edukasi keberlanjutan bersama startup Jangjo melalui aktivitas interaktif bertajuk Eco-Meter, yang memungkinkan pengunjung mengevaluasi riwayat aksi hijaunya melalui penilaian cepat.