Beredar Kabar Prabowo Bertemu Megawati Malam Ini, Begini Penjelasan Hasto
Hasto tampak keluar dari kediaman Megawati sekitar pukul 20.00 WIB.
Beredar kabar pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (15/10) malam. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memastikan tidak ada pertemuan tersebut.
"Enggak ada, ya," ujar Hasto singkat dari dalam mobilnya saat ditemui di halaman kediaman Megawati di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dikutip dari Antara.
- Hasto Pastikan Megawati dan Prabowo Bakal Bertemu: Tunggu Momentumnya
- Megawati Minta Maaf ke Prabowo, dengan Sangat Terpaksa Tak Hadiri Pelantikan Presiden RI karena ini
- Reaksi Hashim soal Pertemuan dengan Megawati: Prabowo Sudah Menunggu Dua Tahun, Dua Tahun
- Prabowo soal Bertemu Megawati: InsyaAllah Sebelum Pelantikan
Hasto tampak keluar dari kediaman Megawati sekitar pukul 20.00 WIB. Dia mengatakan, kedatangannya ke rumah Megawati hanya untuk menyampaikan laporan, meski tak menyebut isi laporan yang dimaksud.
"Enggak ada, aku hanya lapor ke Ibu," lanjut dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan sejak pukul 19.00 WIB, kediaman Megawati tampak lengang. Hanya ada petugas keamanan berjaga dan awak media massa yang bersiap meliput pertemuan Megawati dan Prabowo.
Wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo santer diperbincangkan belakangan ini, terlebih menjelang Prabowo mengucap sumpah sebagai Presiden RI Periode 2024–2029 pada Minggu (20/10) mendatang.
Sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa pertemuan Megawati-Prabowo diharapkan dapat terealisasi sebelum Prabowo dilantik. Menurut dia, pertemuan merupakan hal yang baik, sebagai bagian dari silaturahmi pemimpin bangsa.
"Komunikasi secara intensif sudah dilakukan, tinggal menunggu momentum yang tepat. Tentu saja momentum yang tepat itu diharapkan sebelum pelantikan Pak Prabowo sebagai Presiden," kata Hasto di Blitar, Jawa Timur, Senin (7/10).
Dia mengatakan, dalam pertemuan itu akan banyak hal yang dibahas, terutama masalah bangsa dan negara. Terlebih, ke depan, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak ringan, sehingga diperlukan kesadaran bersama dan kesatuan juang dari seluruh komponen bangsa.
Hasto yakin bahwa dengan komunikasi tersebut, Indonesia bisa mengatasi berbagai tantangan geopolitik dan persoalan pangan yang menjadi tantangan bidang perekonomian.
"Semua memerlukan pandangan yang cerdik dan dialog antar pemimpin seperti Bu Mega dan Pak Prabowo. Tentu, PDIP komitmen perjuangannya pada bangsa dan negara tanpa akhir sehingga komitmen itu dibawa jauh lebih penting daripada sekadar urusan yang berkaitan dengan politik praktis ataupun gambaran kabinet ke depan," ujar dia.