Bertemu Airlangga Hartarto semalam, hampir 30 DPD I Golkar sepakat Munaslub
Bertemu Airlangga Hartarto semalam, hampir 30 DPD I Golkar sepakat Munaslub. Sejumlah DPD I Golkar melakukan pertemuan di kediaman Koordinator bidang perekonomian Golkar, Airlangga Hartarto, Rabu (29/11) malam. Airlangga diketahui salah satu kader yang berniat maju dalam Munaslub Partai Golkar.
Sejumlah DPD I Golkar melakukan pertemuan di kediaman Koordinator bidang perekonomian Golkar, Airlangga Hartarto, Rabu (29/11) malam. Airlangga diketahui salah satu kader yang berniat maju dalam Munaslub Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang kini telah ditahan KPK karena kasus korupsi e-KTP.
Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae salah satu yang hadir dalam pertemuan dengan Airlangga. Menurut dia, DPD I Golkar diundang oleh Airlangga untuk hadir di kediamannya di kompleks Widya Chandra, Jakarta.
"Kami diundang, ya namanya sama kader Golkar, masak enggak bisa kongkow," kata Ridwan saat dihubungi merdeka.com, Kamis (30/11).
Ridwan menolak bicara tentang isi pembicaraan secara detail dalam pertemuan itu. Menurut dia, pertemuan membahas tentang bagaimana nasib Golkar ke depan. Dia membantah, pertemuan itu bahas Munaslub dan dukung mendukung.
"Kita bahas bagaimana Golkar ke depan," kata Ridwan.
Kendati begitu, Ridwan akui bahwa DPD I Golkar mayoritas ingin digelarnya Munaslub dalam waktu dekat. Untuk tanggal diselengarakannya Munaslub juga belum ditentukan.
"Sudah hampir 30 DPD I yang setuju Munaslub," kata Ridwan yang dikenal dekat dengan Setya Novanto ini.
Syarat digelarnya Munaslub yakni harus disetujui oleh dua pertiga DPD I Golkar dari total 34 pengurus DPD I Golkar tingkat provinsi. Namun dalam rapat pleno Golkar 21 November lalu, pembicaraan munaslub dibahas usai putusan praperadilan Setya Novanto melawan KPK pada 7 Desember nanti.
Ridwan menambahkan, keinginan Munaslub ini juga salah satu tindaklanjut aspirasi dari pengurus DPD II Golkar tingkat kabupaten dan Kota. Berangkat dari itu, maka DPD I Golkar menyampaikan desakan itu kepada DPP partai.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
Baca juga:
Ini 4 kriteria calon ketua umum Golkar versi Idrus Marham
Idrus soal ketum Golkar: Kalau dipilih saya siap terima amanat
Fadel Muhammad siap gantikan Setya Novanto jadi ketua DPR
Ada nama Jokowi di balik pencalonan Airlangga & Idrus jadi ketum Golkar
Munaslub Golkar untuk ganti Setnov digelar 16-17 Desember mendatang
Airlangga minta izin nyalon Ketum Golkar, ini reaksi Jokowi
Ultimatum JK minta Golkar segera ganti Setya Novanto