Berulangkali Ingin Lepas Jabatan Publik, Jenderal Senior Ini Malah Ditunjuk Prabowo Masuk Kabinet
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Luhut hadir dalam pelantikan menteri Kabinet Merah Putih yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
Penunjukan terebut tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 139P tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
- Prabowo Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- Prabowo Bakal Gembleng Menteri dan Wamen ke Lembah Tidar, Ini Tujuannya
- Jenderal Bintang Tiga Berharta Rp19,8 Miliar Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken, Jokowi Mendukung: Agar Bisa Segera Bekerja
Dengan jabatan baru yang diemban, Luhut diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Penunjukan Luhut ini begitu mengagetkan banyak pihak. Sebab, Luhut sudah berulangkali ingin rehat menjadi pejabat publik. Dia tidak lagi punya keinginan menjadi Menteri, bahkan bila ditawari oleh Presiden Prabowo.
"Enggak, kalau saya jadi menteri cukup lah," kata Luhut dikutip dari Antara, 14 Februari 2024.
Lagipula, kata jenderal senior Prabowo ini, sang istri, Devi Simatupang tidak merestuinya memegang jabatan publik apapun. Namun, ia mengaku bersedia, jika diminta hanya untuk memberikan saran oleh Prabowo.
"Istri saya sudah tidak setuju saya menteri lagi. Kalau beri saran-saran iya," ujar Luhut.
Curhatan serupa juga pernah disampaikan Luhut ketika diundang Deddy Corbuzier menjadi narasumber dalam podcast. Dia telah berjanji enggan menjadi Menteri setelah tahun 2024.
"'Pah, kamu kalau sudah selesai jangan lagi jadi menteri-menteri ya, capek gua'. Saya bilang, yes, 2024 kita selesai, enggak mau lagi," ungkap Luhut menirukan ucapan sang istri.
Niat Pensiun di 2024
Tahun lalu, Luhut telah menyatakan akan pensiun di 2024 mendatang. Tahun tersebut, Luhut tak mau lagi menjadi pejabat di pemerintahan. Diketahui, 2024 adalah habisnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo di periode keduanya.
Luhut menjadi menteri andalan Jokowi untuk berbagai persoalan, termasuk dalam menangani Covid-19 di Indonesia.
"Waktu saya, 2024, selesai saya pensiun, ndak mau lagi saya macam-macam (menjadi pejabat)," kata dia dalam sambutannya di Ibadah Syukur Awal Tahun Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dikutip Rabu (11/1).
Menurut Luhut, setiap orang ataupun pejabat memiliki waktunya sendiri. "Jadi saya tahu, karena saya tahu di bawah langit ini semua ada waktunya," ungkapnya.
Luhut menegaskan, setiap pejabat memiliki periodenya masing-masing. Sehingga tidak bisa terus menerus menjabat salah satu posisi, seiring berjalannya waktu, masa pejabat akan habis.
"Kita sebagai pejabat, jangan merasa selamanya jadi pejabat, its a mater of time, semua waktumu ada," tegasnya.
Susun Rencana Pascapensiun
Luhut menjelaskan rencana selanjutnya, jika tidak lagi duduk di kursi Menteri, dia akan beristirahat dan berfokus mengurus Yayasan Del. Adapun, Yayasan Del merupakan yayasan yang berbasis di Sumatera Utara dan bergerak di bidang pendidikan. Yayasan tersebut didirikan oleh Luhut beserta Devi pada 2001.
Selain mengurus yayasan, Luhut ingin memberikan contoh kepada publik bahwa pejabat negara yang sudah purna-tugas seharusnya tidak lagi mengurusi apa pun yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Sebaliknya, kata Luhut, era pensiun itu sebaiknya dimanfaatkan untuk menikmati hidup.
“Karena saya percaya bahwa semua yang di bawah langit ada waktunya,” ujarnya lewat akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan,
Pada unggahan tersebut, Luhut berkisah hanya bisa menuliskan pesan singkat kepada Devi. Dalam suratnya yang pendek, ia mengingat pertama kali menjalin hubungan dengan Devi seusai pertemuan di Bandung pada 1965.
Dia juga mengenang masa pernikahannya enam tahun setelah keduanya bertemu, yaitu pada 1971. Luhut memuji Devi sebagai teman bicara yang baik, orang yang selalu mempercayainya, pasangan yang mengorbankan cita-cita demi mendidik anak, serta sosok pendukung setia.
Setelah pensiun dari dunia militer, Luhut menjadi pejabat publik sejak era Presiden BJ Habibie. Pada 1999, ia diangkat sebagai Duta Besar RI Berkuasa Penuh untuk Singapura. Di era Presiden Gus Dur, ia dipercaya sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.
Pada 2014 di era Jokowi, Luhut diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Setahun menjabat, ia kemudian menempati jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Sejak 2016 sampai sekarang, Luhut menjabat Menko Marves.