Blak-blakan Akom tak ikhlas dicopot dari Ketua DPR diganti Setnov
Akom mengakui tak legowo alias ikhlas atas keputusan DPP Partai Golkar yang akan menggantikan dirinya dengan Setya Novanto. Akom juga membantah pernah menyatakan legowo atas rencana pencopotannya. Dia mengaku hanya menerima apapun keputusan Golkar.
Jabatan Ketua DPR bagi Ade Komarudin sepertinya tinggal menghitung waktu. Sebabnya, Partai Golkar telah memutuskan akan mencopot pria yang akrab disapa Akom itu dari posisi tersebut.
Akom dilengserkan bukan tanpa sebab. Sang Ketua Umum Golkar, Setya Novanto bakal didaulat kembali menjabat posisi tersebut. Setnov beberapa waktu lalu mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR karena disebut-sebut dalam kasus 'Papa Minta Saham'. Namun kini Golkar hendak mengembalikan posisi tersebut kepadanya.
Akom pun mengakui tak legowo alias ikhlas atas keputusan DPP Partai Golkar yang akan menggantikan dirinya dengan Setya Novanto. Akom juga membantah pernah menyatakan legowo atas rencana pencopotannya. Dia mengaku hanya menerima apapun keputusan Golkar.
"Enggak bilang legowo," kata Akom di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (29/11).
Menurutnya, kalimat legowo dicopot dari ketua DPR hanya pelintiran dari sebuah media online. Dia menegaskan, hanya menerima dicopot, bukan legowo.
Akom menjelaskan, maksud pernyataan 'rapopo' saat menggelar konferensi pers pada Senin (28/11) malam, tidak bisa diartikan sebagai sikap legowo. Pernyataan itu hal yang lazim diucapkan oleh orang-orang berdarah Jawa yang merasa menerima setiap keputusan.
"Saya kan campur Jawa-Sunda, saya lahir di Sunda jadi campur-campur. Orang Jawa kan sering bilang itu," kata Akom.
Pernyataan 'rapopo' kerap dilontarkan Presiden Joko Widodo. Disinggung apakah pernyataan 'rapopo' Akom sebagai sindiran halus kepada Jokowi yang diduga mengintervensi proses pergantian Ketua DPR, Akom membantah.
"Itu kan bahasa Jawa umum, kan bahasa Sunda ada di situ, teu sawios. Karena disampaikan Presiden makanya jadi terkenal donk. Ikut nebeng deh," katanya.
Pada konferensi pers, Senin (28/11) malam lalu, Akom mengatakan jabatan Ketua DPR adalah amanah dari Allah. Dia pun mengaku pasrah jika jabatannya harus dikembalikan kepada Setnov.
"Bagi saya, jabatan hanya lah sebuah cara untuk memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara ini. Karenanya, kapan pun Allah akan memberikan atau pun mengambil amanah ini, saya siap dan ikhlas. Aku rapopo, sekali lagi aku rapopo. Teu sawios," kata Akom di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Akom menegaskan akan patuh dan taat pada peraturan dan keputusan baik di internal Partai Golkar dan lembaga DPR. Termasuk keputusan pleno DPP Partai Golkar untuk mengembalikan kursi Ketua DPR kepada Setnov.
"Soal keputusan DPP Partai Golkar, saya ingin tegaskan kepada seluruh saudara-saudara khalayak, pemirsa TV yang menonton, saya orang yang taat kepada peraturan termasuk peraturan organisasi tempat saya bernaung," katanya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini memastikan akan menghormati mekanisme hukum dan peraturan yang berlaku soal pergantian Ketua DPR ini.
"Itu sikap saya terkait pergantian usulan Ketua DPR yang saya jabat, saya mengerti mekanisme hukum dan aturan peruuan yang ada. Saya dan pimpinan DPR bertekad semua akan disesuaikan peraturan perundang-undangan," klaimnya.
Tak hanya itu, Akom juga mengklaim tidak pernah melakukan tindakan yang menyimpang atau melanggar aturan hukum selama menjadi Ketua DPR. Dia memastikan akan tetap memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara meski telah meninggalkan kursi pimpinan DPR.
"Tidak akan menyimpang, saya jamin tidak akan menyimpang dari semua aturan yang berlaku. Saya sendiri siap menerima apapun yang terjadi pada diri saya, saya memberikan kontribusi terbaik kalaupun saya tidak sebagai ketua DPR. Saya ikhlas menerima, meskipun tidak mudah menjalaninya," tandas Akom.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Baca juga:
Bambang Soesatyo sedih Akom dilengserkan dari Ketua DPR
Golkar tegaskan pergantian ketua DPR tak ada intervensi Jokowi
Akom soal dicopot dari Ketua DPR: Saya enggak bilang legowo
Akom soal pergantian Ketua DPR: Aku rapopo, aku rapopo
Deal di balik pengembalian ketua DPR dari Akom ke Setnov
Dewan Pembina: Soal pergantian Ketua DPR, DPP Golkar langgar AD/ART
Dewan Pembina: Soal pergantian Ketua DPR, DPP Golkar langgar AD/ART