BPN Beri Skor 2-1 untuk Kemenangan Prabowo Lawan Jokowi di Debat Capres
BPN Beri Skor 2-1 untuk Kemenangan Prabowo Lawan Jokowi di Debat Capres. Priyo pun menyayangkan Jokowi terlalu personal menyerang Partai Gerindra. Padahal, kata dia, Prabowo bukan hanya diusung Gerindra melainkan gabungan partai dan dukungan ibu-ibu.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso memberi skor 2-1 untuk kemenangan Prabowo Subianto di debat capres-cawapres pertama melawan rivalnya Joko Widodo. Skor pertama dia nilai dari sikap kenegarawanan Prabowo yang tak tergoda dari serangan lawan.
Hal tersebut disampaikan Priyo dalam diskusi bertema 'Cuma Janji Atau Indonesia Menang?' di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I No. 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Apa yang diprotes oleh Cak Imin terkait debat capres? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam persiapan debat capres-cawapres di Timnas Pemenangan AMIN? Usamah mengatakan, orang-orangnya yang menjabat jabatan deputi di Timnas Pemenangan AMIN. "Kita enggak bisa share tapi yang pasti untuk beberapa yang ada di deputi," katanya.
"Saya harus jujur menyampaikan, hasil debat pertama kemarin 2-1 untuk Prabowo-Sandi (PS). Saya punya alasan, duet PS telah menunjukkan tingkat kenegarawanan yang tinggi, bahkan bisa membatalkan pihak yang suka nyinyir Prabowo suka marah, hentak dan seterusnya ini itu," kata Priyo.
"Tetapi nyatanya debat kemarin natural dan alamiah Prabowo tidak tergoda ketika dituding dari pernyataan amarah dari pihak sebelah," sambungnya.
Priyo pun menyayangkan Jokowi terlalu personal menyerang Partai Gerindra. Padahal, kata dia, Prabowo bukan hanya diusung Gerindra melainkan gabungan partai dan dukungan ibu-ibu. Menurutnya, argumen Jokowi bukan setingkat seorang negarawan.
"Jadi Pak Jokowi saya kritik mendegradasi dengan pertanyaan tingkat pilkada. Tetapi Prabowo saking baiknya menjawab pertanyaan itu," ujar Priyo.
Skor kedua, kata Priyo, Jokowi salah kaprah soal pertanyaan eks napi korupsi nyaleg. Menurut Priyo, Ketum dan Sekjen hanya menandatangani berkas caleg DPR RI. Dia menganggap, pertanyaan Jokowi adalah bekas napi korupsi yang maju menjadi caleg DPRD.
"Jokowi ada yang missleading Pak Prabowo ikut meneken, kebetulan saya sekjen, untuk teken ketua umum caleg DPR itu memang sekjen dan ketum, tetapi untuk DPRD hanya pimpinan daerah masing-masing. Dari data ICW juga disebutkan bahwa indikasi ada pada tingkat provinsi," kata Priyo.
Di kacamata Priyo, duet Prabowo-Sandi di debat menjadi nilai tambah karena kompak. Beda dengan Jokowi yang dilihat Priyo menjadikan Ma'ruf Amin sebagai ban serep.
"Dan tidak saya dapatkan di paslon sebelah, akan hanya pasangan lain menggunakan wapres sebagai ban serep itu bukan urusan saya. Tetapi saya bangga pasangan Cawapres yang bisa berbagi tugas dan bukan jadi ban serep," ucap Priyo.
Baca juga:
Gaya Santun Usul SBY Tak Menarik Simpatik, Prabowo Diminta Bak Macan di Debat Kedua
KPU Minta Capres-cawapres Tak Cuma Andalkan Debat, Tapi Kampanye Tatap Muka
KPU Akan Tambah Durasi Waktu Debat Capres
Kubu Jokowi Tegaskan BPN Tak Perlu Ragukan Netralitas Najwa Shihab
Kubu Prabowo Tuding Kabinet Jokowi Banyak Bercokol Pelanggar HAM
Mahfud Nilai Jokowi & Prabowo Belum Ada Gagasan Reformasi Birokrasi