BPN Prabowo Sebut 3 Kartu Jokowi Tanda Kepanikan Elektabilitas Tak Tercapai
Dia menganggap 3 kartu tersebut merupakan tanda kepanikan kubu Jokowi karena target elektabilitasnya tak sesuai target.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera menilai lawan terberat dari calon Presiden petahana Joko Widodo bukan Prabowo Subianto. Menurutnya, lawan terberat Jokowi adalah janji-janji politik belum dipenuhi pada Pilpres 2014 lalu.
"Pak Jokowi lawannya dirinya sendiri, ketika berjanji di 2014. 63 janji belakangan, 20 yang kita lihat masih belum tertunaikan," kata Mardani kepada wartawan, Senin (11/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang Prabowo ajak berjoget? "Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," ajak Prabowo.
-
Kenapa Prabowo dan Kaesang bertemu? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang disepakati Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
Sementara, kata Mardani, Jokowi lagi-lagi berjanji soal 3 kartu sakti. Ketiga kartu sakti itu adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Pekerja.
Dia menganggap 3 kartu tersebut merupakan tanda kepanikan kubu Jokowi karena target elektabilitasnya tak sesuai target.
"Ketika target elektabilitas tidak tercapai, maka janji baru pun dikeluarkan. Tiga kartu ini kan sejujurnya tidak menyelesaikan masalah. Bukan kartu pencari kerja yang diperlukan. tetapi lapangan pekerjaan. dan lapangan pekerjaan itu tercipta ketika industrialisasi berjalan dengan baik. sekarang kita negatif," jelas Mardani.
Ketua DPP PKS ini menyebut lapangan pekerjaan akan tercipta ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia mendekati angka 7 persen. Sementara saat ini Indonesia hanya mencapai 5,2 persen.
"Sehingga ada ketidak mampuan pemerintah dan untuk menutupi ketidakmampuan digunakan lah kartu-kartu sakti ini," tegasnya.
Senada dengan Mardani, Anggota BPN yang juga Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin Jokowi akan dikalahkan janji-janjinya sendiri.
"Lawan berat Pak Jokowi adalah janji-janji kampanyenya sendiri. Jadi, yang mengalahkan Pak Jokowi adalah dirinya sendiri," jelas Suhud.
Menurut dia, seharusnya Jokowi tak perlu banyak janji. Namun cukup menunaikan janji-janji yang masih menumpuk dan belum mampu direalisasikan di sisa jabatan ini.
"Terutama janji terkait kesejahteraan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja," tandasnya.
Sebelumnya, Jokowi kembali menjanjikan sejumlah program bagi-bagi kartu kepada masyarakat Indonesia. Program itu akan dia jalankan bila terpilih kembali pada pemilihan presiden (Pilpres) 17 April mendatang.
Sejumlah program kartu yang dijanjikan Jokowi antara lain Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja. Setelah sebelumnya membagikan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah Kartu Pra-Kerja dan Kartu Pra-Kerja.
Jokowi mengatakan tiga kartu yang diluncurkannya ini berdasarkan hasil survei, yang dilakukan timnya. "Ini juga dari hasil penelitian survei bukan awur-awuran. Mohon maaf," kata Jokowi di Hotel Claro Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/3).
Baca juga:
BPN Heran Pendukung Prabowo Selalu Dihambat Saat Akan Buat Acara
Merujuk Survei Internal, BPN Yakin Prabowo Menang di Atas 60 Persen
Tanggapi Survei SMRC, Sandiaga Tegaskan Persaingan Ketat di Semua Daerah
Timses Jokowi Nilai Tim Prabowo Buat Survei Internal Supaya Pendukung Tidak Down
Tak Percaya Survei SMRC, Ferdinand Demokrat Sebut Acara Jokowi Selalu Sepi