BPN Prabowo-Sandi Tak Ingin Konsep e-Government Hanya Sekedar Slogan
"Konsep-konsep smart government seperti smart city jangan hanya jadi jargon. Untuk mempercepat prosesnya, pemerintah berkolaborasi dengan sektor swasta yang berhasil memanfaatkan teknologi e-business ke pemerintahan," kata Dian
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Dian Islamiati Fatwa menilai konsep e-Government yang digaungkan pemerintah tak lebih dari sekedar slogan. Sebab, menurutnya, pelayanan di lapangan masih lama dan bertele-tele.
"Konsep-konsep smart government seperti smart city jangan hanya jadi jargon. Untuk mempercepat prosesnya, pemerintah berkolaborasi dengan sektor swasta yang berhasil memanfaatkan teknologi e-business ke pemerintahan," kata Dian di Jakarta, Minggu (31/3).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan Konferensi Waligereja Indonesia? "Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Berbeda dengan pemerintah, BPN Prabowo telah mendiskusikan konsep pemerintahan kolaboratif yang ideal bagi pemerintahan di masa mendatang. Beberapa praktik serupa yang dilakukan pemerintah daerah bisa menjadi contoh untuk dikembangkan di daerah lain.
"Sehingga pemantapan ideologi NKRI untuk menyelaraskan pemerintah, warga negara, dunia usaha di semua sektor kehidupan seperti politik dan pemerintahan, keadilan dan HAM serta kemajuan dan inovasi bisa terwujud. Bidang-bidang tersebut saling terkait dan menguatkan sebagai bagian-bagian yang akan menyatukan NKRI," ujar politikus PAN ini.
Putri dari mendiang politikus AM Fatwa ini mengatakan kolaborasi memungkinkan semua pemangku negara untuk berbagi beban, peran, dan manfaat. Sebagai bentuk implementasinya adalah antara lain pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan dan lingkungan. Menurutnya, masalah kesehatan harus diselesaikan melalui mekanisme kolaborasi warga, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, kampus dan lembaga riset serta dunia usaha.
"Peningkatan layanan kesehatan, misalnya, tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab birokrasi kesehatan tetapi harus mengajak dan melibatkan semua warga. Efisiensi dan efektivitas manajemen terus ditingkatkan bersamaan dengan membangkitkan partisipasi warga sehingga upaya preventif dapat ditingkatkan untuk mengurangi risiko menjadi sakit. Itulah salah satu bentuk dari kolaborasi," tandas Dian.
Baca juga:
Prabowo Kritik Program Jokowi: Kalau Duitnya Enggak Ada Ngapain Banyak Kartu-kartu
Prabowo Tantang Sandiaga Uno Lari Marathon 42 Km & Adu Ganteng Dengan Al Ghazali
Resmikan Rumah Pemenangan di Malang, Sandiaga Minta Milenial Teladani Bung Tomo
Hadiri Kampanye Akbar, Marzuki Ali Ajak Warga Sidoarjo Dukung Prabowo-Sandi
Kampanye di Surabaya, Sandiaga di Temani Al Ghozali