BPN Prabowo Sebut Istilah 'Perang Total' Tanda Kubu Jokowi dalam Keadaan Tertekan
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menilai, istilah 'perang total' yang disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Marif Amin, Moeldoko menunjukkan kubu petahana dalam kondisi tertekan.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menilai, istilah 'perang total' yang disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Marif Amin, Moeldoko menunjukkan kubu petahana dalam kondisi tertekan.
"Pernyataan perang total itu merupakan bentuk pernyataan dari pihak yang sadar dirinya kalah dan tertekan. Pilihan satu satunya adalah perang total hingga mati karena jalan mundur tidak ada," kata Ferdinand di Jakarta, Rabu (27/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Dia mengartikan istilah 'perang total' Moledoko menunjukkan kubu Jokowi-Ma'ruf bakal akan mengupayakan segala cara demi meraih kemenangan. Namun, Ferdinand menganggap usaha itu akan gagal.
"Menghalalkan segala cara yang penting bisa keluar dari kekalahan. Upaya terakhir menyelamatkan diri meski kita tahu itu tidak akan berhasil," tegasnya.
Politikus Demokrat juga berpendapat, pernyataan Moeldoko tersebut bermuatan provokatif yang malah membuat masyarakat bawah berkonflik. "Dampak dari pernyataan ini bisa membuat gesekan dan konflik dibawah akan semakin besar potensinya terjadi," tegas dia.
Di sisi lain, Ferdinand mempertanyakan posisi Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang mengeluarkan pernyataan semacam itu. Dia seharusnya bisa membedakan posisinya sebagai tim pemenangan capres dan pejabat negara.
"Pernyataan Moeldoko tersebut adalah pernyataan yang tidak bisa membedakan posisinya sebagai Pejabat Negara atau Tim Sukses. Moeldoko Terlalu banyak bicara tentang politik Pilpres sementara jabatannya adalah pejabat negara setingkat menteri. Ini tidak baik," sesalnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon juga mengkritik istilah perang total Moeldoko. Dia menyebut bahwa istilah itu justru diciptakan oleh salah satu tokoh terkemuka dalam Perang Dunia II.
"Istilah itu dimulai oleh Joseph Goebbels, tangan kanan Hitler dari Partai Nazi," kata Fadli.
Fadli menuturkan, dalam kampanye perang pada 1943, Jerman hampir kalah. Lalu muncullah istilah perang total tersebut sebagai bagian dari propaganda dan usaha mengeluarkan seluruh daya upaya, apapun yang tersisa dari kekuatan Partai Nazi.
"Jerman sudah hampir kalah oleh sekutu. Keluarlah istilah perang total," kata Fadli.
Menurutnya, pernyataan perang total dari Moeldoko tidak bisa dipisahkan dari muatan politik. Apalagi yang mengucapkan adalah seorang jenderal purnawirawan.
"Kata, istilah yang mungkin kurang tepat, kecuali mungkin sudah kepepet. Jerman mau kalah, dia menggunakan segala sumber daya. Apakah keadaan 01 sudah sangat kepepet sehingga menyatakan perang total?" sentil Fadli.
Sebelumnya, Moeldoko menyampaikan, saat ini strategi yang digunakan pihaknya diistilahkan dengan perang total. Hal tersebut disampaikan sebelum rapat bersama jajaran TKN Jokowi-Ma'ruf beberapa waktu lalu.
"Strategi, saat ini kita menyebutnya dengan istilah perang total. Di mana hal-hal yang kita kenali adalah menentukan center of gravity dari sebuah pertempuran itu. Kita sudah memiliki center of gravity itu, sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali center of gravity itu," ucap Moeldoko.
Baca juga:
KPU Bagi Zona Kampanye jadi 2 Bagian, Diundi Pekan Depan
Cegah Kecurangan Pilpres, Kubu Prabowo Minta KPU Buka Data WNA yang Punya e-KTP
PKS dan FPI Rapatkan Barisan Menangkan Prabowo-Sandiaga
Wiranto Tantang Prabowo Sumpah Pocong, Gerindra Bilang 'Militer Itu Sumpah Prajurit'
Total Dana Kampanye Prabowo-Sandi per Februari Rp 134 M, Terpakai Rp 116 M