Buka Muspimnas, Ketum PKPI Harap Efek Elektoral Jokowi Untuk Lolos ke Parlemen
Diaz menyadari keuntungan elektoral dari Jokowi-Ma'ruf tidak akan terasa jika hanya mendukung di saat-saat terakhir atau jelang pencoblosan.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengatakan partainya mengharapkan efek ekor jas dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, Diaz menyadari keuntungan elektoral dari Jokowi-Ma'ruf tidak akan terasa jika hanya mendukung di saat-saat terakhir atau jelang pencoblosan.
Hal itu disampaikan Diaz ketika membuka Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) & Bimbingan Teknis (bimtek) Nasional Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia di Jakarta, Rabu (5/12).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Kalau mendukung calon hanya di tikungan terakhir, itu tidak akan mendapatkan efek ekor jas. Tapi rakyat akan melihat, di PKPI kebanyakan pengurusnya konsisten mendukung pencalonan jokowi sejak pemilu 2014," kata Diaz melalui siaran persnya, Rabu (5/12).
Diaz mengaku dirinya, keluarga dan PKPI sudah mendukung Jokowi mulai dari Pilgub DKI 2012 hingga menjadi Pilpres 2014. Untuk itu, dia berharap kedekatan PKPI dengan Jokowi akan mendongkrak elektabilitas PKPI.
Pada 2014, PKPI hanya meraup 1,1 juta suara. Target 2019, menurutnya, PKPI lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Selain kedekatan dengan Jokowi, dia memastikan mesin partai juga bergerak maksimal. PKPI rajin menggelar kampanye mandiri atau roadshow ke seluruh provinsi untuk berkonsolidasi dengan kader, pengurus dan calon legislatif.
"Sejak awal kami solid mendukung Jokowi. Kami berharap ini dilihat konstituen dan menghasilkan efek ekor jas positif, terutama di pileg," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Diaz kembali mengingatkan kepada seluruh kadernya, bahwa PKPI adalah partai dengan hashtag 'partai zaman wow'. Dia menekankan bidang kepemudaan di PKPI harus paling kuat.
Selain itu, PKPI juga tetap ingin mempertahankan pendukungnya yaitu basis suara dari keluarga TNI dan Polri.
"Tetapi ketika saya lihat, struktur PKPI belum ada satu bidang yang mewakili itu. Makanya dibentuk Bidang Kesejahteraan Prajurit dan Veteran," tandas Diaz.
Baca juga:
TKN Jokowi Dukung Usulan Tema Korupsi dan Orde Baru Masuk di Debat Capres
Kubu Jokowi Ingatkan Prabowo Masa Sulit Media di Orde Baru
Ketua GNPF Ulama Bertemu Ma'ruf Amin: Sebatas Membesuk Orangtua dan Ketua Umum Kami
Politikus Demokrat Ungkap Sederet Karut Marut Kebijakan Jokowi
Timses Jokowi-Ma'ruf Akan Terjunkan Pasukan 'Infanteri' di Januari 2019