Buntut surat bodong dukung Emil, DPP Golkar dituding politik transaksional
Buntut surat bodong dukung Emil, DPP Golkar dituding politik transaksional. Pengurus DPD Golkar Purwakarta heran karena DPP tak kunjung memberi tiket untuk Dedi Mulyadi maju sebagai cagub Jabar, justru orang lain di luar partai.
Kader Golkar Purwakarta mencium gelagat pengurus pusat partai telah melakukan langkah yang tidak lagi on the track di tengah panasnya persaingan jelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Kecurigaan ini bermula dari munculnya surat keputusan DPP Partai Golkar berisi dukungan kepada Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Kantor DPD Partai Golkar Purwakarta di Jalan Veteran terlihat ramai, Sabtu (23/9). Seluruh pengurus berkumpul. Mereka menegarai terjadi politik transaksional di DPP Golkar sehingga rekomendasi untuk Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat, tak kunjung keluar. Sebaliknya, justru muncul rekomendasi untuk sosok lain di luar kader partai yang disebut-sebut bakal diusung maju sebagai calon gubernur.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
"Langkah Partai Golkar ini pada awal Agustus lalu sudah logis dan sesuai mekanisme partai juga sesuai mekanisme perkaderan. Kang Dedi Mulyadi ditetapkan sebagai kader yang maju dalam Pemilihan Gubernur Jabar. Mengapa suratnya sampai hari ini ditahan? Kok malah muncul surat atas nama orang di luar partai dan kader muda," kata Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta Syarif Hidayat.
Adik politisi senior Partai Golkar Ade Komarudin ini tak segan mengajak DPD Golkar di Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat secara bersama-sama mempertanyakan kepada DPP Golkar tentang lambannya sikap politik partai jelang Pilgub Jabar.
"Pekan depan kita mulai komunikasikan dengan DPD Kab/Kota yang lain untuk mempertanyakan sikap DPP Golkar di Pilgub Jawa Barat. Kita tidak ingin dalam partai ini ada hal yang bersifat transaksional. Kalau perlu kita datang ke DPP, enggak sekadar kirim surat," katanya menambahkan.
Kantor DPD Golkar Majalengka Disegel
Gejolak akar rumput juga terjadi di Kabupaten Majalengka. Dilaporkan oleh Ketua DPD Majalengka Asep Eka Mulyana, markas DPD Partai Golkar setempat disegel simpul-simpul massa yang diduga simpatisan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Beberapa staf tadi malam sedang piket karena menyelesaikan administrasi dalam rangka verifikasi parpol. Ternyata ada spanduk yang gak tahu ini dipasang oleh siapa. Nadanya kekecewaan atas surat DPP yang beredar itu," jelas pria yang akrab disapa Apep tersebut.
Sebelumnya, seluruh kantor DPD Partai Golkar Kabupaten/Kota di Jawa Barat juga mengibarkan bendera Golkar setengah tiang sebagai tanda duka cita dan protes terhadap sikap DPP Partai Golkar yang disinyalir tidak akan mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat.
Baca juga:
PPP intens lakukan pertemuan dengan Ridwan Kamil bahas Pilgub Jabar
Didukung mantan bupati, Nasdem yakin Ridwan Kamil menang mutlak di Cianjur
Ridwan Kamil soal SK Golkar yang beredar: Drama-drama pasti ada
Akhir pekan, Ridwan Kamil jalan santai sambil 'kampanye' di Cianjur
Surat 'bodong' Ridwan Kamil bikin Dedi Mulyadi meradang