Buruh minta jatah Menaker ke Prabowo, PAN ibaratkan bunga rampai demokrasi
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilu Serentak 2019. Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan menilai, permintaan tersebut wajar di tahun politik seperti sekarang.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilu Serentak 2019. Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan menilai, permintaan tersebut wajar di tahun politik seperti sekarang.
"Saya melihatnya kalau masalah dukung mendukung bukan hal yang baru. Ada organisasi yang berafiliasi dan tidak berafiliasi, bahkan di dalam politik pun semua organisasi masyarakat bisa diarahkan kepada afiliasi tertentu," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Buruh-buruh KSPI menyarankan, Prabowo mengangkat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari kalangan buruh. Taufik menilai, permintaan tersebut hanya bagian 'cerita' dari pesta demokrasi.
"Jadi menurut saya kemarin ada buruh dukung ke Pak Prabowo ada semacam semacam deal keinginan calon menteri itu katakanlah sebagai bunga rampai demokrasi menurut saya," ujarnya.
Namun, Taufik mengakui saat ini memang belum ada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang melarang soal dukungan dari organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk mendukung salah satu kandidat capres. Untuk itu, dukungan KSPI tersebut dianggap wajar.
"Apakah mereka dilarang, kita lihat saja PKPU melarang atau tidak nantinya. Belum ada PKPU silakan berkreatifitas tetap harus menjaga norma kesatuan dan persatuan," tegasnya.
Menyangkut permintaan jatah menteri, Taufik menyebut urusan menteri sebenarnya menjadi hak prerogatif presiden terpilih.
"Menteri kan hak prerogatif presiden. Yang menang siapa kan kita belum tahu. Tapi bahwasanya itu sebagai aspirasi harus kita hormati juga," tandas Taufik.
Sebelumnya, Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menyatakan, di hari buruh sedunia alias May Day ini pihaknya akan mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto agar maju dalam ajang Pilpres 2019. Jika berhasil menjadi presiden, dia meminta adanya posisi di pemerintahan yang dapat menunjang kesejahteraan buruh.
"Kita akan kawal terus karena ini bukan hanya kontrak politik, tapi meminta Prabowo agar kader terbaik kita jadi orang-orang terdekat di dalam kabinet untuk kawal kontrak politik yang kita lakukan. Entah itu Menaker atau Menko," tutur Rusdi.
Baca juga:
Ketum PAN sebut wajar buruh dukung Prabowo jadi presiden
Politik buruh di May Day, deklarasi dukung Prabowo dan #2019GantiPresiden
KSPI deklarasi dukung Prabowo, pekik '2019 Ganti Presiden' bergemuruh
Prabowo: Saya punya data, kekayaan Indonesia dirampok dan dicuri
Prabowo: Kalau buka pintu buat TKA, rakyat kita nanti kerja apa?
Prabowo Subianto: Jangan benci orang asing, belajar dari mereka
Prabowo: Saya lihat elit Indonesia, entah bodoh atau hatinya beku