Cagub Jateng dari Gerindra sudah mengerucut tiga nama, ada Sudirman Said
Cagub Jateng dari Gerindra sudah mengerucut tiga nama, ada Sudirman Said. DPW Partai Gerindra Jawa Tengah telah mengerucutkan nama bakal calon gubernur untuk Pilgub Jateng 2018. Gerindra saat ini tengah menimang tiga nama yang akan diusung. Mereka adalah Ferry Juliantono, Abdul Wachid dan Sudirman Said.
DPW Partai Gerindra Jawa Tengah telah mengerucutkan nama bakal calon gubernur untuk Pilgub Jateng 2018. Gerindra saat ini tengah menimang tiga nama yang akan diusung. Mereka adalah Ferry Juliantono, Abdul Wachid dan Sudirman Said.
"Waktu itu kita beri kesempatan untuk sosialisasi, tapi dalam perkembangan ini mulai mengerucut, ada tiga nama yang mengerucut. Yang internal Haji Abdul Wachid, Ferry Juliantono dan yang eksternal tinggal Sudirman Said sampai sekarang ini," kata Ketua Desk Pemenangan Gerindra di Pilkada Jateng Sriyanto Suryosaputro kepada merdeka.com, Selasa(29/8) di Kota Semarang, Jateng.
Abdul Wachid saat ini menjabat sebagai ketua DPD Gerindra Jawa Tengah. Sementara Ferry Juliantono adalah wakil ketua umum Gerindra bidang penggalangan massa. Dan Sudirman Said, adalah mantan menteri ESDM.
"Tapi tentunya kita sangat terbuka, bukan berarti matok tiga itu thok, karena kita sadar ada sebelas kursi (DPRD), tentunya kita tidak mengusung sendiri, kita tidak membuka pendaftaran. Tetapi kita komunikasi politik, misalnya ada tokoh siapapun yang mau lewat Gerindra monggo, kita sangat welcome. Terbuka," tegas dia.
Sriyanto mengungkapkan, ada beberapa pertimbangan dan faktor dalam mengerucutkan lima nama menjadi tiga nama. Di antaranya, komunikasi dan ketertarikan salah satu calon yang telah masuk ke dalam bursa dan radar cagub di DPW Partai Gerindra Jateng.
"Yang pertama dari kader tadi, Mbak Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kurang tertarik. Dia lebih fokus di DPR RI. Kukrit Suryo Wicaksono tidak ada komunikasi, tidak ada langkah-langkah. Mungkin tidak tertarik juga. Kita juga tidak bisa memaksakan. Tapi bahwa kemarin DPP radar dari Gerindra kemarin masuk dalam. Termasuk proses ke depan,
kita menggelar survei dalam menetapkan bakal calon gubernur yang akan di usung Gerindra," bebernya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini menyatakan, tidak menutup kemungkinan ketiga nama ini akan dipasangkan dalam Pilgub Jateng 2018 nanti. Namun, semua tergantung dari komunikasi politik dan situasi politik menjelang Pilgub Jateng 2018 mendatang.
"Yang namanya politik tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Semuanya bisa mungkin terjadi atau mungkin ada kita padukan dengan nama yang lain. Kalau kemarin Cak Imin melontarkan Makadir, Marwan Jafar dan Sudirman Said, ini politik. Itu hal sangat-sangat mungkin terjadi," ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Jateng ini mengungkapkan, terkait pernyataan Fadli Zon yang menginginkan dan mengutamakan kader internal dalam proses bursa bakal cagub Pilgub Jateng Sriyanto membenarkan. Namun, semua hasil akhirnya ada pada tingkat elektabilitas dan survei yang dilakukan oleh DPW Gerindra Jateng mendatang.
"Oh ya. Itu memang semangat kami. Semangat dari awal dari kita. Apalagi kita sekarang menjadi partai nomor tiga terbesar secara nasional yang semua punya semangat sama. Makanya kemarin ini walaupun Pak Wachid ketika di forum DPD ditugasi Pak Prabowo konsentrasi pada partai, toh kader di bawah tetap menginginkan. Dan kami kini pun juga mendorong Pak Wachid harus, harus tetap maju. Walaupun soal nanti endingnya seperti apa, nanti parameternya survei," terangnya.
Soal restu Prabowo, Sriyanto yang merupakan mantan wartawan ini mengungkapkan, restu kepada kelima calon sebelumnya untuk melakukan sosialisasi kepada partai dan masyarakat Jateng. Restu itu, menurutnya tidak lebih. Pasalnya, kelimanya direstui dalam porsi dan posisi yang sama.
"Itulah. Ya boleh-boleh saja kita mengklaim seperti itu. tapi Pak Prabowo orangnya sangat demokratis. Kalau dikatakan direstui, tentunya yang direstui sudah lima orang kemarin. Mas Ferry pun direstui Pak Prabowo dalam ranah, silakan bersosialisasi, berkomunikasi. Bahkan kami terbuka, kami pun terbuka misalnya Pak Sudirman mau sosialisasi ke DPC mana. Monggo silakan. Tapi bukan berarti merestui itu pasti kemudian merekomendasi. Bukan. Tapi merestui silakan berkomunikasi," bebernya.
Sriyanto menambahkan, untuk mengerucut pada figur atau sosok utama Cagub dari Partai Gerindra, dirinya menyatakan masih ada waktu yang sangat panjang. Apalagi, sesuai dengan ketentuan KPU Jateng mulai membuka pendaftaran masih di awal Januari 2018 mendatang.
"Oh untuk mengerucut ke satunya saya kira masih panjang. Pendaftaran masih 8 Januari. Kita tidak buru-buru, kita harus mengatur napas juga. Mudah-mudahan September atau Oktober akan kita mulai," pungkas Sriyanto.
Baca juga:
Didukung Perindo, Ferry Juliantono siap lawan calon PDIP di Pilgub Jateng
Klaim elektabilitas naik, Marwan Jafar yakin jadi cagub Jateng dari PKB
Tebar pesona Sudirman Said di tanah Jawa Tengah
Sudirman Said miris kondisi petani di Jawa Tengah masih terbelakang
Gerindra fokus usung kader di Pilgub Jateng
Ganjar bantah bertemu khusus dengan DPP Golkar bahas pilgub Jateng
Sederet tokoh nasional berambisi jadi 'raja kecil' di daerah
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang diartikan sebagai 'perang bintang' dalam konteks Pilgub Jateng? Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Pilgub Jateng Komjen Pol Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen alias Gus Yasin menyebut tanda bintang yang disandangnya hanyalah sebuah pangkat di institusi Polri. Ketika mendaftar kontestasi di Pilkada serentak 2024, praktis bintang-bintang tersebut bakal hilang."Tidak ada perang bintang. Bintang pangkat ya, kalau kita sudah mendaftar, sudah tak ada bintang," kata Ahmad Luthfi di kantor DPW PKB Jateng, Selasa (3/9).