Cak Imin tak khawatir kehilangan suara muslimat NU jika Khofifah maju Pilgub Jatim
Cak Imin tak khawatir kehilangan suara muslimat NU jika Khofifah maju Pilgub Jatim. Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menegaskan, jika partainya mutlak mendukung Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang.
Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menegaskan, jika partainya mutlak mendukung Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang.
"Ya," tegas Cak Imin di Stadium General di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) Undip, Kawasan Tembalang, Kota Semarang, Jateng, Rabu(30/8).
Cak Imin sendiri tak tahu apakah Khofifah jadi maju atau tidak di Pilgub Jatim nanti. Dia sempat meminta Presiden Jokowi untuk melarang Khofifah maju. Tapi, Cak Imin mengakui, maju atau tidaknya Khofifah itu memang hak politik pribadi.
"Belum tahu saya, apakah jadi (maju) atau nggak itu hak politik dia lah," katanya.
Selain itu, Cak Imin menyatakan, tidak akan gusar dan khawatir jika persolehan suara dari massa muslimat NU yang dipimpin oleh Khofifah beralih ke partai dan calon lain di Pilgub Jatim. Pasalnya, bagaimanapun juga organisasi kewanitaan Muslimat NU merupakan bagian dari organisasi PKB.
"Oh nggak masalah, muslimat kan PKB," terangnya.
Cak Imin berkali-kali menyatakan, jika Khofifah belum tentu dan belum memastikan diri untuk maju sehingga PKB memberikan dukungan sepenuhnya kepada Gus Ipul pada Pilgub Jatim nanti.
"Khofifah belum tentu maju, saya juga nggak tahu! Kita dukung Syaiful Yusuf. Kalau Bu Khofifah maju ya itu hak, urusan dia," pungkas Cak Imin.
Baca juga:
Said Aqil tegaskan NU netral di Pilgub Jatim 2018
Golkar bantah tunggu restu Jokowi usung Khofifah di Pilgub Jatim
Mengaku pengurus Muslimat NU, Ibu-ibu ini minta Khofifah jadi cawapres
Cak Imin kembali minta Khofifah tak maju di Pilgub Jatim
Wajib bayar Rp 35 juta, Gus Ipul ambil formulir pilgub Jatim di PPP
Gus Ipul: Sejak 2009-2017, Pemprov sukses merenovasi 108 ribu RTLH
Tanpa restu Jokowi, Khofifah disebut berat bertarung di Pilgub Jatim
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Apa yang diklaim dalam video tersebut tentang PKB dan Cak Imin? Sebuah video berdurasi 8 menit 10 detik beredar di platform YouTube dengan klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak uang dengan nominal fantastis sebesar Rp4 triliun.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.