Bacaan Istighfar 100 Kali Sesuai Ajaran Rasulullah dan Keutamaannya, Perlu Diamalkan
Bacaan istighfar 100 kali bisa diamalkan umat Muslim karena memiliki banyak keutamaan.
Umat Muslim dianjurkan membaca istighfar karena memiliki banyak keutamaan.
Bacaan Istighfar 100 Kali Sesuai Ajaran Rasulullah, Berikut Hadis dan Keutamaannya
Istighfar adalah bacaan yang bisa Anda lafalkan ketika memohon ampunan dari Allah atas perbuatan dosa yang telah diperbuat. Melalui ucapan “Astaghfirullah”, Anda berharap dengan-Nya dapat meminta pengampunan dan rahmat dari Allah.
Meski termasuk amalan ringan, namun istighfar merupakan bagian yang penting dari kehidupan umat Islam. Karena kita sebagai manusia tidak akan lepas dari yang namanya dosa, dan istighfar berguna sebagai cara untuk meminta ampunan dan penyempurna taubat.
Dengan kalimat yang mudah dihafal, kita bisa melafalkan bacaan istighfar 100 kali dalam sehari.
-
Bagaimana cara istighfar 100 kali? Istighfar merupakan bacaan yang biasa dilafalkan oleh umat Islam ketika memohon ampunan dari Allah SWT. Dengan ucapan “Astaghfirullah“, seseorang berharap dapat meminta pengampunan dan rahmat dari Allah.
-
Apa manfaat utama dari istighfar 100 kali? Dengan mengamalkan istighfar 100 kali, hati seseorang menjadi lebih tenang dan tentram.
-
Bagaimana cara istighfar 1000 kali? Istighfar adalah sebuah kata yang mungkin sering kita dengar dalam lingkungan agama Islam.
-
Apa itu bacaan Istighfar? Istighfar adalah salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT yang dilakukan umat muslim. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang dalam kalimat astaghfirullah yang artinya 'saya memohon ampunan kepada Allah.'
-
Apa manfaat istighfar 1000 kali? Membaca istighfar sebanyak 1000 kali secara rutin memiliki berbagai manfaat yang perlu kamu ketahui.
-
Apa syarat utama untuk istighfar? Gus Baha menjelaskan bahwa istighfar yang diucapkan oleh orang kafir sebelum menjadi Muslim tidak akan diterima, karena syarat utama untuk istighfar adalah harus diawali dengan tauhid.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah mendapatkan jaminan surga dan ampunan dari Allah SWT sekalipun, dikatakan melakukan taubat kepada-Nya sebanyak 100 kali.
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Lalu, bagaimana bacaan istighfar 100 kali yang dapat kita lafalkan?
Berikut bacaan istighfar 100 kali dan juga manfaat dari bacaannya yang merdeka.com lansir dari NU Online:
Arti Istighfar
Istighfar adalah salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT yang dilakukan umat Muslim. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang dalam kalimat astaghfirullah yang artinya “saya memohon ampunan kepada Allah.”
Istighfar menjadi pintu gerbang kelegaan dan kebahagiaan.
Pasalnya, dengan mengucapkan istighfar, maka Allah SWT akan membantu dalam setiap kesulitan yang ada.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti astaghfirullah memiliki tiga arti. Ketiga arti tersebut, yaitu semoga Allah mengampuni aku, lalu yang kedua seruan untuk menyatakan rasa heran bercampur sedih, serta yang terakhir menjadi sebuah seruan untuk menyatakan rasa pasrah (penyerahan diri).
Jenis-Jenis Istighfar
Istighfar memiliki beberapa jenis dan Anda bisa melakukan istighfar sesuai dengan yang dibutuhkan. Berikut beberapa jenis istighfar dan artinya:
1. Istighfar Pendek
Astaghfirullah
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.
2. Istighfar Nabi Sebelum Wafat
Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih
Artinya: Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
3. Istighfar Penghapus Dosa Besar
Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya.
4. Istighfar Dalam Majelis
Rabbighfirli wa tub 'alaiya, innaka antat tawwabur rahiim
Artinya: Wahai Pemeliharaku, ampunilah aku dan berilah taubat kepadaku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Hadis dan Bacaan Istighfar
Terkait bacaan istighfar 100 kali, terdapat hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani).
Bacaan istighfar yang biasa kita kenal adalah kalimat “Astaghfirullah”. Tapi selain bacaan tersebut, masih ada kalimat istighfar lainnya yang bisa Anda amalkan.
Ibnu Umar mengatakan bahwa kami menghitung zikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,
"Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Artinya: Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali." (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani).
Sedangkan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,
"Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta."
Artinya:
" Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari)
Keutamaan Bacaan Istighfar 100 Kali
Selain sebagai cara bagi Anda untuk memohon ampunan dan bagian dari taubat, melafalkan bacaan istighfar 100 kali juga memiliki keutamaan lain, di antaranya:
Menenangkan Hati yang Sedih
Dalam Surat Hud ayat 3 dijelaskan manfaat bacaan istighfar 100 kali:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
Melancarkan Rezeki dari Arah Tak Terduga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah memberikan jalan keluar untuk setiap kesedihannya, dan untuk setiap kesempitannya diberi kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud).
Melapangkan Hati ketika Sulit
Bacaan istighfar 100 kali juga dapat mendekatkan diri pada Allah, membersihkan jiwa dan diberi kemudahan dalam hidup. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Furqan ayat 70 yang artinya,
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka akan diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Menambah Kekuatan
Dalam Surat Hud ayat 52 terdapat ayat yang artinya,
“Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”
Selalu Berbuat Kebaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
'Allah Yang Maha Besar, telah berkata: 'Wahai putra Adam, aku memaafkanmu selama kamu berdoa kepada-Ku dan berharap untuk pengampunan-Ku, dosa apa pun yang telah kamu lakukan. Wahai putra Adam, aku tidak peduli jika dosamu mencapai puncak langit, maka kamu memohon pengampunanku, aku akan memaafkanmu.' (HR. Tirmidzi).