Ini Syarat Baca Istigfar Dapat Diterima Allah SWT
Gus Baha sebut istighfar tak akan diterima jika tanpa tauhid.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau disebut Gus Baha memberikan penjelasan tentang syarat sahnya istighfar dalam konteks ajaran Islam.
Dalam sesi pengajiannya yang diambil dari kanal YouTube @MimipChannel, Gus Baha menekankan pentingnya tauhid dalam proses istighfar. Ia membuka pembicaraan dengan mempertanyakan apakah istighfar yang diucapkan oleh orang kafir sebelum memeluk Islam dapat diterima.
-
Apa itu bacaan Istighfar? Istighfar adalah salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT yang dilakukan umat muslim. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang dalam kalimat astaghfirullah yang artinya 'saya memohon ampunan kepada Allah.'
-
Gimana cara baca Sayyidul Istighfar? Sayyidul istighfar berisi tentang pengakuan dan permohonan ampun seorang hamba akan dosanya. Adapun bacaan sayyidul istighfar arab, latin, dan artinya adalah sebagai berikut:اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri mâ shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
-
Apa itu Istighosah? Istighosah adalah sebuah istilah yang berasal dari kata al-ghouts yang berarti pertolongan. Istighosah adalah usaha manusia untuk memohon pertolongan Allah SWT agar hajatnya dikabulkan dan terhindar dari marabahaya.
-
Bagaimana cara membaca Sayyidul Istighfar? Pengamalan sayyidul istighfar dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan membaca bacaan sayyidul istighfar secara rutin dan khusyuk, terutama di waktu pagi dan sore hari.
"Apakah orang kafir yang melafazkan astagfirullah astagfirullah astagfirullah sebelum masuk Islam, itu diterima?" tanya Gus Baha, menarik perhatian para pendengarnya.
Gus Baha menjelaskan bahwa istighfar yang diucapkan oleh orang kafir sebelum menjadi Muslim tidak akan diterima, karena syarat utama untuk istighfar adalah harus diawali dengan tauhid.
"Tidak bisa, karena syaratnya istighfar setelah tauhid," ungkap Gus Baha.
Syarat Istigfar Diterima
Selanjutnya, Gus Baha menjelaskan bahwa dalam mazhab Sadzili, istigfar sebaiknya diucapkan setelah mengucapkan kalimat tauhid, "la ilaha illallah."
"Oleh karena itu, dalam mazhab Sadzili, istigfar dilakukan setelah la ilaha illallah," tambahnya.
Penjelasan ini sangat penting untuk memahami keterkaitan antara istighfar dan tauhid dalam ajaran Islam. Tauhid, yang merupakan fondasi keimanan menjadi syarat agar istigfar yang dilakukan oleh seorang Muslim diterima.
Gus Baha mengingatkan bahwa pemahaman dan praktik istighfar harus berlandaskan pada pengertian yang benar tentang tauhid. Tanpa adanya tauhid, istigfar tidak akan diterima menurut ajaran Islam.
Pernyataan Gus Baha ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip dasar dalam beribadah dan bertaubat.
Ia berharap agar umat Islam dapat lebih memahami dan melaksanakan istigfar dengan kesadaran penuh akan makna tauhid. Gus Baha menutup penjelasannya dengan harapan agar semua umat Islam dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk memperbaiki ibadah mereka serta memperkuat iman dalam ajaran Islam.
Beristighfar
Menurut informasi dari kemenag.go.id, istighfar atau permohonan ampun kepada Allah merupakan salah satu praktik yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah menekankan pentingnya memperbanyak istighfar untuk meraih keberkahan dan keselamatan.
Salah satu ayat yang menyoroti hal ini adalah QS. Hud, 11:52:"Dan (Hud berkata), 'Wahai kaumku! Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling (dari-Nya) dengan berbuat dosa.'"
Ayat ini mengajarkan bahwa dengan memperbanyak istighfar dan bertobat, Allah akan memberikan kita banyak keberkahan, baik dalam aspek fisik maupun spiritual. Lebih lanjut, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
" "
"Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari zikir kepada Allah, sesungguhnya Aku beristighfar seratus kali dalam sehari." (HR. Muslim No. 2702) .
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW, yang meskipun telah diampuni dosanya, tetap beristighfar seratus kali setiap harinya.
Ini menjadi teladan yang kuat bagi kita untuk selalu mengingat pentingnya memohon ampun kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam kisah Nabi Nuh AS yang tercantum dalam QS. Hud, 11:46-47, kita juga dapat melihat betapa pentingnya istighfar dan pemahaman akan hakikat doa kita kepada Allah. Allah berfirman kepada Nuh:
" "
"Dia (Allah) berfirman, 'Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Aku menasihatimu agar (engkau) tidak termasuk orang yang bodoh.'" Dan Nuh menjawab:
" "
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan Engkau tidak memberi rahmat kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi."
Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu bersikap rendah hati dan menyadari keterbatasan pengetahuan kita ketika berdoa. Memohon ampun kepada Allah bukan hanya sekadar menghapus dosa, tetapi juga sebagai pengakuan akan kebesaran-Nya dan kerendahan hati kita sebagai hamba-Nya.
Tontonlah Video yang Dipilih Ini:
Berikut adalah versi yang berbeda dari kalimat tersebut tanpa mengubah konteksnya: