Cak Imin tegaskan Ma'ruf Amin tak maksud sindir hasil ijtima ulama
Ma'ruf Amin sebelumnya menyindir kubu Prabowo Subianto yang tidak mempedulikan rekomendasi Ijtima Ulama dalam menunjuk calon wakil presiden. Padahal, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, kubu tersebut mengaku-ngaku menghargai ulama.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan, bakal calon Wakil Presiden, Ma'ruf Amin tidak pernah menyindir rekomendasi Ijtima Ulama dalam menunjuk cawapres. Dia menduga, wartawan salah mengutip pernyataan Ma'ruf Amin di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta pusat, Jumat (10/8).
"Saya sudah cek ke Kiai Ma'ruf yang dimaksud kiai Ma'ruf bukan seperti itu," jelas Cak Imin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Kemarin saya komplain juga loh Pak Kiai ngapain ngomong kayak begini, 'ah enggak saya enggak pernah ngomong begitu'," sambungnya.
Cak Imin menjelaskan, sebetulnya Ma'ruf ingin menyampaikan kepada publik bahwa dia bisa menjadi jembatan bagi umat Islam dan pemerintah. Ma'ruf juga ingin menerangkan bahwa semula dia enggan menjadi cawapres namun akhirnya bersedia karena memikirkan nasib umat Islam.
"Sebetulnya Kiai Maruf kan tidak mau, tapi terpaksa mau karena beliau pintu yang bisa menyerap aspirasi umat. Makanya jembatannya beliau kepada pemerintah dan kekuasaan," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Ma'ruf Amin menyindir kubu Prabowo Subianto yang tidak mempedulikan rekomendasi Ijtima Ulama dalam menunjuk calon wakil presiden. Padahal, menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, kubu tersebut mengaku-ngaku menghargai ulama.
"Ada belah sono bilang menghargai ulama, menghargai ulama tapi usul Ijtima Ulamanya tidak didengerin. Malah wakilnya bukan ulama," kata Ma'ruf.
Ijtima Ulama merekomendasikan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad untuk dipilih sebagai cawapres Prabowo. Namun, nama tersebut tak dipilih.
Partai pendukung Prabowo yakni Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, sepakat mengusung Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Presiden. Sandiaga merupakan Wakil Gubernur DKI sekaligus pengusaha.
(mdk/rnd)