Catatan Pengamat UI untuk Debat Capres Ketiga: Prabowo 'Terpancing', Ganjar Unggul Tipis dari Anies
Jika memakai nilai rata-rata, Ganjar 81,60, Anies 78,30 sementara Prabowo 68,30
Tema debat ketiga berkaitan dengan pertahanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Catatan Pengamat UI untuk Debat Capres Ketiga: Prabowo 'Terpancing', Ganjar Unggul Tipis dari Anies
Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono menilai jalannya debat ketiga untuk calon presiden (capres) semalam sangatlah sengit tetapi menarik. Dia mencatat, beberapa aspek yang menjadi perhatian.
Misalnya ekspektasi terhadap Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI yang diharapkan dapat unjuk keunggulan berkat jaringan internasionalnya dengan Raja Yordania Abdullah dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
"Namun, kejadian sebaliknya terjadi. Prabowo terpancing emosi oleh serangan beruntun dari Anies Baswedan. Prabowo terlalu sibuk melakukan klarifikasi, sayangnya tidak memberikan respons dengan data tandingan, hanya dengan mengatakan data tersebut tidak benar dan menilai Anies tidak etis menyampaikan informasi sesat tanpa tandingan data," katanya, Senin (8/1).
Sementara Anies Baswedan yang sebelumnya menjadi pemenang pada debat pertama, semalam lebih menegaskan posisinya sebagai oposisi yang ingin membawa perubahan dalam kebijakan luar negeri dan pertahanan.
Capres nomor urut 1 itu menyuarakan perlunya Indonesia meningkatkan kepemimpinan di ASEAN untuk memperkuat posisinya dalam konflik Laut Cina Selatan dengan Republik Rakyat Cina (RRC).
"Kritik tajam Anies terutama ditujukan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, walaupun beberapa kritik bersifat personal dan tidak langsung berkaitan dengan kebijakan, seperti isu kekayaan Prabowo dan etika terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang dianggap tidak etis dan membuka peluang bagi Gibran menjadi Wakil Presiden."
kata Vishnu.
@merdeka.com
Sedangkan capres Ganjar Pranowo berhasil mencuri perhatian publik di tengah kondisi perdebatan yang begitu keras dan cenderung mengarah pada sisi personal antara Anies dan Prabowo.
Menurutnya, Ganjar sebagai figur underdog berhasil mendominasi isu hubungan internasional dan pertahanan keamanan.
"Konsep viralisme dalam diplomasi dan proposal terkini terkait dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Artificial Intelligence (AI), termasuk konsep Duta Besar Cyber sebagai respons terhadap fenomena serangan siber yang semakin marak di Indonesia, membuatnya terlihat kekinian dan meraih simpati dari generasi Millenial dan Gen Z."
kata Vishnu.
Ditambah lagi, gimmick kostum Bomber Jacket yang dipakai pasangan Ganjar dan Mahfud mirip dengan yang dikenakan Tom Cruise dalam film Top Gun, berhasil memproyeksikan capres nomor urut tiga sebagai calon Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia di pemerintahan baru.
Secara keseluruhan, Vishnu memberikan penilaian untuk tiga capres berdasarkan sejumlah indikator. Misalnya dari penampilan, Ganjar diberi poin 80, Anies 75 dan Prabowo 65. Dari substansi materi, Vishnu memberi poin 85 pada Ganjar, 80 untuk Anies dan 75 untuk Prabowo. Sedangkan dari indikator pengendalian emosi Ganjar memperoleh nilai 80, Anies 80 dan Prabowo 65.
Vishnu berpendapat, Ganjar meraih kemenangan pada debat capres ketiga dengan nilai rata-rata 81,60. Anies berada di urutan kedua dengan nilai 78,30, sementara Prabowo memperoleh nilai terendah dengan rata-rata 68,30
"Kemenangan Ganjar Pranowo dalam debat kali ini menunjukkan bahwa isu internasional dan pertahanan keamanan mendapat perhatian besar dari publik. Penampilan dan substansi materi menjadi kunci penting bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka," ujar Vishnu.