Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Diketahui, debat ketiga yang digelar KPU diperuntukan bagi capres dengan tema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
PDI Perjuangan angkat bicara soal capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang tercatat tiga kali sependapat atau setuju dengan pernyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat debat ketiga capres di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1) malam.
Diketahui, debat ketiga yang digelar KPU diperuntukan bagi capres dengan tema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, sikap Prabowo tersebut menunjukan bahwa kebenaran dan pemahaman yang sangat luas berada di sosok Ganjar dalam menguasai tema debat tersebut.
"Menunjukkan bahwa kebenaran jawaban Pak Ganjar karena pemahaman yang sangat luas. Karena pengalaman dua periode sebagai anggota DPR, dua periode sebagai gubernur, dan sebagai kader PDIP yang sangat memahami aspek geopolitik dan hubungan luar negeri. Karena kami diajarkan tentang KAA, Gerakan Non-Blok, dan sebagainya," kata Hasto kepada wartawan di Sekretariat Pusat Koordinasi Relawan GP-MMD, Jakarta Pusat, Senin (8/1).
Bahkan, kata Hasto, terkait data yang ditunjukan Ganjar di salah satu sesi debat Prabowo tak bisa menjawab dengan baik. Hasto menyebut, Prabowo terkesan menyalahkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ketimbang menjawab data yang disampaikan Ganjar.
"Tentang data sudah dibantah oleh Pak Ganjar sendiri karena Pak Prabowo tidak mampu memberikan suatu penjelasan terhadap penurunan dalam indeks peringkat pertahanan kita di tengah kenaikan anggaran yang cukup besar dari Kementerian Pertahanan," tegas dia.
"Yang disalahkan adalah menteri keuangan, sehingga di sini menunjukkan bahwa pak Prabowo sebagai Meenhan seharusnya mampu memberikan penjelasan lebih baik terhadap seluruh aspek pertahanan. Tetapi ternyata malah melemparkan kesalahan kepada Kemenkeu. Ini gambaran pemimpin yang tidak bijak," imbuh Hasto.
Berikut tiga gagasan Ganjar yang disetujui Prabowo
Pertama saat Ganjar bicara mengenai strategi kerja sama Selatan-Selatan. Ganjar bicara mengenai industri baterai.
"Selatan-Selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya sumber daya alam yang bagus, kalau lah kita mau konsentrasi saja untuk bisa menuntaskan kekuatan yang berbasis sumber daya alam," kata Ganjar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
Ganjar kemudian bicara mengenai teknologi baterai. Menurut Ganjar, jika Indonesia bekerja sama dengan selatan-selatan maka rakyat Indonesia bisa merasakan.
"Ambil satu saja, teknologi baterai, maka kalaulah kita akan kerja sama dengan Selatan-Selatan, nikel kita miliki, tapi bauksit kita bisa share dengan beberapa negara lain, ada juga litium umpama dengan Argentina, maka kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh betapa kekuatan ekonomi akan besar," ucap Ganjar.
"Ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola SDM yang unggul untuk meraih itu, dan kekuatan itu akan berimbas pada rakyat kecil," lanjutnya.
Prabowo mengaku setuju dengan Ganjar perihal yang sudah disampaikan tersebut. Menurutnya, pernyataan Ganjar masuk akal.
"Saya kok banyak setuju dengan Pak Ganjar ya, kalau benar, masuk akal, saya setuju. Kalau ngomong, ngomong, ngomong ya kumaha," kata Prabowo.
Dia mengatakan nilai utama kepemimpinan adalah menjadi teladan. Dia mengatakan nilai kepemimpinan itu termasuk dalam konteks perorangan ataupun negara.
Jadi leadership, apakah negara, apakah perorangan, tapi terutama juga negara, harus dengan contoh. Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan)," ujar dia.
Dia mengatakan Indonesia dipandang oleh negara di kawasan selatan karena pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabilitas negara yang terjadga.
"Kita memimpin, kita mau bawa agenda itu ngomong. Omon, omon. Nggak bisa. Kenapa negara-negara selatan melihat ke Indonesia karena kita berhasil membangun ekonomi kita," ujar Prabowo.
Kedua, Prabowo Subianto mengaku banyak sepakat dengan Ganjar Pranowo. Hal ini terkait dengan cara penanganan tumpang tindih di sektor keamanan.
"Sekali lagi saya harus mengatakan saya kok banyak sependapat dengan Pak Ganjar," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan tumpang tindih ini perlu diselesaikan oleh pimpinan tertinggi yaitu presiden. Menurut Prabowo, permasalahan ini dapat diselesaikan.
"Jadi benar tumpang tindih harus diselesaikan oleh pimpinan tertinggi dan itu saya kira bisa," kata Prabowo.
Ketiga, Prabowo setuju terhadap Ganjar soal alutsista. Prabowo setuju dengan Prabowo soal industri alutsista dari dalam negeri.
"Saya kembali, saya nggak ngerti, jangan-jangan guru kita, buku kita sama Pak Ganjar. Saya banyak sependapat, terus terang saja saya akan bilang A, A. Bukan orang macam-macam," imbuh Prabowo.