Cerita FX Rudy Dua Kali Tolak Jabatan Kabinet Jokowi
Kedatangan FX Rudy ke istana hanya sekedar mampir. Saat beberapa kali bertemu, Jokowi memintanya untuk mampir ke istana.
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau akrab disapa Rudy menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (29/8) siang.
Kedatangan Ketua DPC PDIP Solo itu dikait-kaitkan dengan kekosongan kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) sepeninggalan Tjahjo Kumolo.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang dikatakan Bahlil tentang kondisi kabinet Jokowi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa situasi di dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam keadaan baik. Dia membantah jika ada menteri yang merasa tidak nyaman berada di Kabinet.
Saat dikonfirmasi terkait isu tersebut FX Rudy membantahnya. Kedatangannya ke istana hanya sekedar mampir. Saat beberapa kali bertemu, Jokowi memintanya untuk mampir ke istana.
"Memang saya kalau ke Jakarta kalau bisa mampir. Lah kebetulan saya ke Jakarta dan diberi waktu beliau. Wong saya diajak makan siang. Sopo sing arep milih wong sudra papeki dadi menteri (siapa yang mau milih orang yang rendah derajatnya jadi menteri). Saya itu nglenggono (menyadari), saya mau introspeksi diri," katanya.
Ditawari Mensos dan Wamen PUPR
FX Rudy mengaku beberapa kali ditawari jabatan menteri maupun wakil menteri di Kabinet Kerja. Namun dia selalu menolak dengan berbagai alasan.
Selain masalah pendidikan yang menurutnya tidak mencukupi, Rudy juga merasa bukan berasal dari kalangan atas.
"Saya tidak punya pendidikan yang lebih. Yang kedua saya ini keluar dari orang yang drajatnya rendah. Itu kan sudah saya antisipasi sendiri. Saya lebih baik jadi orang begini aja," ungkapnya.
Disinggung terkait jabatan yang pernah ditawarkan, Rudy mengaku ada beberapa. Yakni di Kementerian Sosial serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kemarin memang pernah ditawari. Mensos dan Wamen PUPR itu saya memang enggak mau. Karena terus terang saja, jangan sampai saya nanti dikatakan barter setelah Pilkada. Pak Pur (Achmad Purnomo/mantan Wakil Wali Kota Solo) kan juga merasa to. Kita nanti dikira main-mainin Pak Pur," terangnya.
Tak Mau Sakiti Hati
Rudy menyebut, sebagai kader partai yang taat terhadap kebijakan ketua umum. Sehingga saat Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan Gibran Rakabuming Raka yang mendapatkan rekomendasi, maka dukungan Pilkada Solo yang sebelumnya untuk Achmad Purnomo, dialihkan ke Gibran.
"Saya enggak mau kok, tahu-tahu jadi wamen atau jadi menteri. Terus nanti apa kata Pak Pur. Wah ternyata saya dimain-mainkan Pak Rudy, ternyata barter untuk mencari kedudukan wamen atau menteri. Wah enggak itu bukan karakter dan watak saya," ungkapnya.
Rudy menegaskan, tawaran untuk menjadi menteri atau wakil menteri memang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Bahkan Jokowi hingga mengutus Gibran untuk memastikan agar dirinya mau dilantik. Peristiwa tersebut dikatakannya, terjadi saat saat akhir menjabat sebagai Wali Kota Solo tahun 2021 lalu.
"Loh saya memang ditawari beliau kok. Terakhir hari Senin itu saya didatangi mas Gibran kok. Untuk memastikan Rabu mau dilantik itu, WA-nya belum tak hapus kok. Itu kemarin, 2021 kemarin, sebelum saya selesai jadi wali kota," ujarnya.
Rudy kembali menegaskan, penolakan jabatan Mensos maupun Wamen PUPR dilakukan demi untuk menjaga nama baik presiden. Ia tak mau disebut sebagai 'Genk Solo', 'Solo Connection' maupun istilah lainnya. Terlebih hingga harus menyakiti hati Achmad Purnono koleganya di Pemkot Solo saat itu.
"Saya sudah sampaikan ke pak Jokowi. Saya ini menjaga nama besar pak Jokowi. Jangan sampai nanti dinilai Genk Solo, politik balas budi, enggak, Katolikisasi, enggak. Saya hanya menjaga nama beliau saja, yang sudah baik jangan sampai kena kotoran gara-gara saya," katanya.
Rudy mengaku tidak akan pergi ke Jakarta terlebih dahulu untuk menghindari isu yang berkepanjangan. Dalam waktu dekat ia juga akan berdoa di 34 titik provinsi. Doa ditujukan untuk keselamatan bangsa khususnya untuk masyarakat Kota Solo.
"Supaya bebas dari Covid-19 dan masyarakat Indonesia mendapatkan pemimpin yang berpihak pada rakyat kecil," pungkas dia.
(mdk/fik)