Cerita OSO tak mau jadi cawapres dan pujian Jokowi untuk Hanura
Alasan OSO ogah maju bukan karena tak cocok dengan Jokowi. Ketua DPD RI ini mengaku tak ahli dalam bidang pemerintahan. Dirinya pun lebih memilih bergelut di bidang perekonomian dan politik semata.
Sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Oesman Sapta Odang (OSO) disebut-sebut punya peluang untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Bahkan Ketua DPC Hanura Jawa Barat, Aceng Fikri mengatakan, kader Hanura Jabar berharap OSO bisa meramaikan Pilpres 2019 dengan maju bersama Jokowi.
"DPC itu mungkin saking cintanya sama Pak OSO sama Pak ketum itu. Jadi mengharapkan pak OSO mendampingi Pak Jokowi sebagai wapres," kata Aceng usai memimpin Rakerda Hanura Jawa Barat di Bandung, Minggu (5/11) lalu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Aceng mengaku kader Hanura Jawa Barat ingin menyandingkan Ketua Umum mereka dengan Jokowi. Menurut dia, OSO sangat layak maju mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
"Dan saya menyetujui, saya juga sangat senang, kenapa, karena kebanggaan tersendiri, bahwa ketum ini selain marketable juga punya kapasitas dan ketokohannya enggak kalah dari tokoh lain," kata Aceng.
Namun OSO sendiri menolak dukungan dari kader di Jawa Barat itu. Pengusaha Kalimantan Barat ini punya alasan mengapa tidak mau jika disandingkan dengan Jokowi di Pilpres 2019 nanti.
"Saya tidak mau jadi cawapres sekalipun disandingkan dengan Jokowi pada Pilpres 2019," ujar OSO di Semarang, Sabtu (23/12) lalu.
Alasan OSO ogah maju bukan karena tak cocok dengan Jokowi. Ketua DPD RI ini mengaku tak ahli dalam bidang pemerintahan. Dirinya pun lebih memilih bergelut di bidang perekonomian dan politik semata.
"Saya tidak ahli di bidang pemerintahan, cuma paham masalah perekonomian dan politik. Saya itu ahlinya di bidang ekonomi. Makanya saya enggak mau bila ditawari cawapres," tambahnya.
OSO sendiri sudah menyatakan bahwa partai bakal mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. OSO meminta kadernya untuk memilih menggunakan hati nurani. "Pilihlah dia sekali lagi (Jokowi). Strategi kita untuk memenangkan Jokowi sederhana saja, jangan paksa-paksa rakyat dalam memilih. Biarkan hati nurani rakyat yang memilih," tegasnya.
Di bawah pemerintahan Jokowi, lanjut OSO, infrastruktur mengalami kemajuan pesat. Pembangunan ini berdampak pada peningkatan ekonomi secara signifikan karena transportasi dan perpindahan barang jasa berjalan lancar.
Dia pun meminta agar kader Hanura tidak melakukan korupsi karena menyakiti hati rakyat. "Bagaimana kita mau memperjuangkan rakyat kalau kita menyakiti dengan melakukan korupsi. Anti korupsi adalah kejujuran yang diharapkan rakyat," tegasnya.
Oesman pun menegaskan partai pimpinannya akan melakukan politik yang riang gembira. "Ini era politik zaman now, politik yang membahagiakan. Bukan saatnya lagi menebar syak wasangka," ujarnya.
Presiden Jokowi yang menghadiri puncak acara Hari Ulang Tahun Ke-11 Partai Hanura di Marina Convention Center, Semarang, Sabtu lalu juga memuji Partai Hanura di bawah kepemimpinan OSO.
Di hadapan ribuan kader Partai Hanura dari seluruh daerah di Indonesia yang hadir, Presiden menyebutkan bahwa Partai Hanura merupakan partai yang rukun, tidak pernah berantem, dan adem ayem.
"Sesuai dengan namanya, yang paling penting selalu memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Presiden.
Jokowi juga meminta seluruh jajaran Partai Hanura ikut berperan aktif menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Jokowi, Partai Hanura harus ikut menjaga NKRI, memperkuat Pancasila, dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu, Presiden juga meminta Partai Hanura menjadi teladan bagi masyarakat dan memberikan pendidikan politik yang baik dengan orientasi yang semakin jelas. "Saya ingin mengajak kader Hanura menjadikan Partai Hanura menjadi partai modern, dicintai masyarakat luas, mengembangkan politik yang santun dan berkarakter, berhati nurani, jauh dari fitnah, serta caci maki," ujar Presiden.
Baca juga:
Hanura akhirnya pilih dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Hanura, partai paling adem dan instruksi OSO agar kader tak korupsi
OSO: Kader Hanura jangan korupsi, jangan korupsi, jangan korupsi!
Hasil survei Hanura rendah, OSO sebut banyak yang abal-abal
OSO: Pilih Jokowi sekali lagi, biar hati nurani rakyat yang memilih