Cerita Pedagang Cakwe Nyaleg DPRD Kota Bekasi karena Lihat Pengemis Tidur di Jalan
Sosok Nur Wahid menjadi pembeda di pemilihan umum tahun 2019 ini di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sebabnya, dia merupakan tukang cakwe yang maju menjadi calon anggota legislatif di wilayah tersebut atau DPRD Kota Bekasi 2019-2024.
Sosok Nur Wahid menjadi pembeda di pemilihan umum tahun 2019 ini di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sebabnya, dia merupakan tukang cakwe yang maju menjadi calon anggota legislatif di wilayah tersebut atau DPRD Kota Bekasi 2019-2024.
Pria berusia 47 tahun ini maju melalui Partai Gerindra. Mendapatkan nomor urut 9, dia maju di daerah pemilihan 3 mencakup Kecamatan Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Cita-cita saya dari sekolah memang ingin jadi pemimpin," kata Nur Wahid ketika berbincang dengan merdeka.com, Selasa (5/3).
Nur Wahid ingin sekali menjadi kepala desa di kampungnya, Kebumen, Jawa Tengah. Tapi, dia justru mendapatkan peluang menjadi wakil rakyat di pemilihan umum tahun 2019.
"Sebetulnya sejak 2014, teman-teman di majelis mendorong agar maju menjadi caleg. Banyak yang nawarin seperti PKB, tapi saya belum memutuskan," ujar dia.
Nur Wahid semakin tertarik dengan politik ketika Pilkada DKI Jakarta berlangsung. Bapak dua anak ini kemudian mengamati partai nasionalis-religius. Ada tiga partai yang dia amati, yaitu PPP, PKS, dan Gerindra.
"Akhirnya saya memutuskan gabung dengan Gerindra, karena saya juga merupakan pengagum Pak Prabowo," ujar Nur Wahid yang berada di Bekasi sejak 2001 silam.
Nur Wahid kemudian 'melamar' ke Partai Gerindra Kota Bekasi pada Maret tahun lalu. Pengurus partai besutan Prabowo Subianto menerimanya dengan baik tanpa embel-embel 'mahar' untuk menjadi calon anggota legislatif.
"Kemudian saya didaftarkan, lalu masuk ke DCS (daftar caleg sementara) dan ditetapkan menjadi DCT (daftar caleg tetap)," katanya.
Nur Wahid awalnya menginginkan bertarung di daerah pemilihan Bekasi Utara sesuai dengan tempat tinggalnya. Namun, keputusan partai berbeda, dia ditempatkan di daerah pemilihan Rawalumbu, Mustikajaya, dan Bantargebang.
"Saya tidak kecewa karena ini merupakan keputusan partai, saya akan berjuang membesarkan partai," ucap dia.
Jika terpilih, Nur Wahid ingin memperjuangkan rakyat kecil. Pengalamannya sebagai tukang cakwe menjadi alasan. Sebab, setiap pulang dagang malam hari, Nur Wahid mengaku sering melihat gelandangan dan pengemis tidur di pinggir jalan.
"Saya berpikir pemerintah kemana? Seharusnya mereka ditempatkan di rumah singgah, diberi pelatihan, kemudian diarahkan untuk membuka usaha," kata Nur Wahid.
Nur Wahid menampik maju menjadi calon anggota legislatif untuk mengubah nasib demi mengincar gaji sebagai anggota dewan. Sebab, menjadi pengusaha cakwe sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Melalui usaha itu pula dia bisa membeli rumah, mobil, dan lainnya.
"Sekarang saya punya 12 cabang, kalau turunannya sudah mencapai 200 cabang di seluruh Jabodetabek," kata Nur Wahid yang menargetkan memperoleh 6.000 suara.
Baca juga:
Caleg Difabel Soroti Masih Minimnya Fasilitas Umum Ramah Disabilitas
Viral Video Bebas Masuk Kampus Jika Pilih Akbar Faizal, Rektor UNM Diperiksa Bawaslu
KPK Ingatkan Kepala Daerah Ikhlaskan Modal Dikeluarkan Saat Nyaleg
Ini Tanda Caleg Mengalami Gangguan Jiwa Akibat Kalah Pemilu
Bernama Fransisca Santa Clause, Caleg PKS Ini Jadi Viral
Ini Saran Dokter Jiwa untuk Para Caleg Jelang Pemilu 2019