Cibiran pedas PDIP ke Anies-Sandi jelang putaran dua Pilgub DKI
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno belum teruji kepemimpinannya. Hasto menganggap Anies-Sandi merupakan pemimpin yang hanya pandai beretorika.
Suhu politik putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 diprediksi bakal terus memanas hingga hari pencoblosan tanggal 19 April nanti. Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah mulai saring serang. Baik itu pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) ataupun pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Tak hanya itu, cibiran pedas juga mulai dilontarkan oleh partai pengusung pasangan calon. Sebut saja PDI Perjuangan, partai pengusung Ahok-Djarot yang menyentil Anies-Sandi.
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno belum teruji kepemimpinannya. Hasto menganggap Anies-Sandi merupakan pemimpin yang hanya pandai beretorika.
"Basuki dan Djarot sudah tahu programnya apa, sementara yang satu (pasangan Anies Sandi) masih beretorika," kata Hasto saat ditemui di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3).
Berbeda dengan pasangan Ahok-Djarot, tegas Hasto, pasangan ini sudah memberikan bukti dengan kinerjanya. Ahok-Djarot dianggap pasangan yang ideal dan mampu memimpin Jakarta untuk periode selanjutnya.
Dengan adanya bukti dan terujinya kepemimpinan Ahok-Djarot, Hasto yakin pendukung Agus-Sylvi akan mengalihkan dukungannya di putaran kedua Pilgub DKI. Apalagi kata Hasto, 43 persen pemilih Agus-Sylvi adalah mereka yang merasakan betul manfaat dari program KJP dan KJS yang digagas Ahok-Djarot.
"Kalau kita lihat dari exit poll basis pendukung AHY 43,4 persen berasal dari penduduk dengan penghasilan rendah sehingga mereka yang merasakan manfaat dari KJP dan KJS dan penataan rumah yang tak layak huni," jelas Hasto.
PDIP tengah bergerilya mencari dukungan para partai pendukung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni tergabung dalam koalisi Cikeas. Manuver ini terutama kepada partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam poros Cikeas tergabung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ada tiga partai dalam koalisi itu sebagai pendukung pemerintahan, yakni PAN, PKB dan PPP. Dukungan mereka diharapkan membuat Ahok-Djarot guna mengalahkan Anies Baswedan- Sandiaga Uno.
"Kerja sama kita paling tinggi di Pilkada adalah dengan partai yang ada di pemerintahan," kata Hasto.
Baca juga:
Sekjen PDIP sebut Anies-Sandi cuma pintar beretorika
KPU tetapkan waktu kampanye putaran dua Pilgub DKI satu bulan
Disebut kampanye hitam, Timses Ahok serahkan penyelidikan ke Bawaslu
KPU DKI Jakarta akan perbaiki DPT untuk putaran kedua Pilgub DKI
Saat Anies-Sandi berharap restu keluarga Cendana di Pilgub DKI
Perdebatan panjang Ahok dan Anies-Sandi soal program mirip OK OCE
Teguran keras Syafii Maarif kepada penebar isu SARA di Pilgub DKI
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan DPD PDIP Jawa Barat akan mendaftarkan Anies-Ono? Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.