CSIS: Rakyat lebih percaya Ahok daripada DPRD DKI
Ahok dipandang lebih baik daripada anggota dewan, apa alasannya?
Konflik antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI tidak kunjung usai. Temuan Ahok atas dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun dalam APBD DKI 2014 menambah kisruh bergejolak.
Pengamat Politik CSIS J Kristiadi menyatakan masyarakat ibu kota lebih percaya kepada Ahok akibat citra negatif yang melekat pada DPRD DKI. Selama ini rakyat tidak pernah merasa diwakili aspirasinya.
"Kenapa DPRD sangat jauh tingkat kepercayaannya kepada gubernur karena performance dan data empiriknya mencurigakan. Kalau kami memilih orang menjadi wakil, kedaulatan rakyat tidak diserap habis, rakyat hanya menitipkan sebagian, rakyat berdaulat 24 jam walau punya wakil rakyat," kata J Kristiadi di resto D'Consulate Jakarta, Kamis (12/3).
Menurutnya gagasan e-budgeting dari Ahok merupakan terobosan kepemimpinan. Teknologi dinilai mampu meminimalisasi kebocoran anggaran.
"E-budgeting Ahok ini mungkin contoh yang terbaik. Publik bingung bedakan orang durhaka dan orang santun, orang durhaka pakaiannya baik-baik sekarang," terang dia.
Lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya meniru gebrakan Ahok dalam pemerintahannya ini. Niscaya, Jokowi akan didukung oleh rakyat yang selama ini menjadi kekuatannya.
"Pak Jokowi bisa melakukan hal mirip dengan Ahok dan kami yakin betul, rakyat akan mendukung," pungkas dia.